Sabar



فإن الله جعل الصبر جواداً لا يكبو، وصارماً لا ينبو، وجنداً لا يُهزم، وحصناً حصيناً لا يُهدم،وهو مطيّة لا يضل راكبها
Allah  swt, menjadikan sabar sebagai senjata pamungkas untuk menyikapi segala permasalahan hidup. Sabar ibarat sang dermawan yang tak pernah jatuh miskin, pedang yang tak pernah tumpul, prajurit yang tak terkalahkan, dan benteng yang tak pernah rubuh serta tunggangan yang tak pernah tersesat.

فهو والنصر أخوان شقيقان،فالنصر مع الصبر، وهو أنصر لصاحبه من الرجال بلا عدّة ولا عدد، ومحله من الظفر محل الرأس من الجسد، وهو سبيل النجاح والفلاح،
Sabar dan kemenangan ibarat dua sisi mata uang. Kemenangan dan kesabaran tak terpisahkan.karena sabar menolong hamba dari musuh walaupun tanpa bekal dan persiapan. Posisi sabar dalam kesuksesan ibarat kepala dari badan. Sabar merupakan jalan kesuksesan dan kemenangan.

 وهو فضيلة يحتاج إليه الإنسان في دينه ودنياه،  فحال الإنسان إما بين صبر على أمر يجب عليه امتثاله وتنفيذه ، ونهي يجب عليه اجتنابه وتركه، وقدر يجري عليه اتفاقاً، ونعمة يجب عليه شكر المنعم عليها، وإذا كانت هذه الأحوال لا تفارقه فالصبر لازم إلى الممات،
Sabar merupakan sikap hidup yang selalu dibutuhkan manusia dalam usuran agama dan dunianya, sabar sangat diperlukan manusia ketika menunaikan perintah yang wajib dilaksanakan dan larangan yang wajib ditinggalkan dan terkadang diperlukan saat bersamaan. Disamping itu sabar adalah nikmat yang wajib disyukuri. Jika sabar diposisikan demikian yakinlah ia tak pernah lekang hingga ajal datang menjemput.

 فالحياة لا تستقيم إلا بالصبر، فهو دواء المشكلات لدار الابتلاء، والصبر زاد المجاهد إذا أبطأ عنه الصبر، وزاد الداعية إذا أبطأ عنه الناس بالإجابة، وزاد العالم في زمن غربة العلم، بل هو زاد الكبير والصغير ، والرجل والمرأة ، فبالصبر يعتصمون وإليه يلجئون وبه ينطلقون.
Hidup tidak akan terus menerus berjalan dengan baik tanpa kesabaran. Karena sabar bagi hidup adalah obat bagi seputar permasalahan hidup. Sabar adalah persediaan bagi seorang pejuang dalam perjuangannya, persediaan bagi seorang da'i di saat manusia tidak menyambut seruannya, persediaan bagi seorang alim di zaman ilmu tak lagi diperhatikan, bahkan ia adalah bekal untuk orang tua, pemuda baik pria maupun wanita. Jadi sabar merupakan sikap hidup yang bisa dijadian pegangan, benteng perlindungan dan langkah awal kesuksesan.

قال الإمام أحمد – رحمه الله – في كتاب الزهد عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه : (( وجدنا خير عيشنا بالصبر))،إن الله وصف الصابرين بأوصاف وخصّهم بخصائص لم تكن لغيرهم،وذكر الصبر في نحو تسعين موضعاً من الكتاب الكريم، وأضاف أكثر الدرجات والخيرات إلى الصبر وجعلها ثمرة له.
Berkata Imam Ahmad rahumahullah dalam kitab zuhud, dari Umar ibn Khattab ra, "Kami telah menemukan kehidupan terbaik dengan sabar" Ketika menjabarkan ciri dan karakter khusus orang yang bersabar, Allah swt menyebutnya dalam al Qur'an lebih dari sembilan puluh tempat. Juga mengaitkannya dengan kebaikan sebagai buah kesabaran.

إن للصابرين معيّة مع الله ، ظفروا بها بخير الدنيا والآخرة، وفازوا بها بنعمة الله الظاهرة والباطنة ، وجعل الله سبحانه الإمامة في الدين منوطة بالصبر واليقين فقال تعالى:
Orang-orang yang sabar memperoleh kebersamaan dengan Allah swt, yang dengannya kesuksesan dunia dan akhirat dapat diraih, dan keberuntungan memperoleh nikmat Allah swt, yang bersifat lahir dan batin dicapai. Disamping itu kepemimpinan dan kekuasaan berkaitan erat dengan sabar dan yakin, sebagaimana firman Allah

{وجعلنا منهم أئمة يهدون بأمرنا لما صبروا وكانوا بآيتنا يوقنون}، قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله : (( بالصبر واليقين ؛ تُنال الإمامة في الدين)).
"Dan Kami jadikan di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan meyakini ayat-ayat Kami." (as sajdah 24)

Pengertian Sabar

الصبر لغة: الحبس والكف، قال تعالى: {واصبر نفسك مع الذين يدعون ربهم بالغداة والعشي يريدون وجهه}
Secara bahasa sabar berarti al habsu wal kaffu (menahan dan mencegah) sebagaimana firman Allah swt, "sabarkanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru kepada Rabb mereka di waktu pagi dan siang dengan mengharap ridha-Nya (al Kahfi 28)

يعني احبس نفسك معهم، والصبر حبس النفس عن الجزع  واللسان عن التشكي والجوارح عن لطم الخدود وشق الثياب ونحوهما، ويقال صبر  يصبر صبراً، وصبَر نفسه.
Artinya, tahanlah dirimu bersama mereka. Jadi sabar adalah menahan atau menjauhkan diri dari mengelug, lisan dari mengadu dan anggota tubuh dari menampar pipi, merobek-robek pakaian, dsb. Contoh: shabara, yashbiru, shabran; wa shabara nafsahu.

والصبر في الاصطلاح الشرعي: حبس النفس على فعل شيء أراده الله أو عن فعل شيء نهى الله عنه فهو صبر على شيء أمر به الله وصبر عن شيء نهى الله عنه  ، جعل الله فيه الأجر العظيم لمن أراد به وجهه، وكافأ أهل الجنة لأنهم صبروا ابتغاء وجه ربهم
Dalam istilah syariat, sabar berarti menahan diri untuk melakukan keinginan dan meninggalkan larangan Allah swt. Ketika seorang hamba mampu melakukan hal ini Allah membalasnya dengan pahala yang besar dan surga.

والصبر فيه معنى المنع  والشدة والضنّ، و تصبّر رجل يعني تكلّف الصبر وجاهد نفسه عليه وحمل نفسه على هذا الخلق، وصبّرها إذا حملها على الصبر
Kata sabar mengandung makna menahan, menekan dan tidak meninggalkan. Misalnya Tashabbara rajul, artinya menahan, berjuang dan mendorong jiwa untuk bersabar. Sedangan ungkapan shabbaraha artinya mendorong jiwa untuk bersabar.

وهو ثبات على الدين إذا جاء باعث الشهوات ، وهو ثبات على الكتاب والسنة ، لأن من أخذ بهما فقد صبر على المصائب وصبر على العبادات وصبر على اجتناب المحرمات
Sabar adalah sikap tegar dan kukuh dalam menjalankan ajaran agama ketika muncul dorongan syahwat. Ia adalah ketegaran yang dibangun di atas landasan kitab dan sunnah. Karena hamba yang berpegang teguh dengan al Qur'an dan Hadits mampu bersabar terhadap beragam musibah, dalam beribadah dan menjauhi larangan.

فهذه أنواع الصبر الثلاثة إذاً:  صبر على طاعة الله، صبر عن معصية الله،  صبر على أقدار الله المؤلمة.
Sabar terbagi dalam tiga jenis yaitu, sabar dalam melakukan ibadah, sabar dalam menjauhi larangan dan sabar terhadap takdir.

هذا الصبر علّق القرآن الفلاح عليه فقال الله سبحانه وتعالى
Al Qur'an ketika berbicara tentang sabar mengaitkannya dengan kemenangan. Allah swt berfirman:
يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا واتقوا الله لعلكم تفلحون
"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan kemenangan (ali imran 200)

وإذا كانت الأعمال لها أجر معلوم محدود فإن الصبر أجره لا حد له ، قال تعالى:
Ketika semua amal memiliki pahala terbatas, maka lain halnya dengan sabar, pahalanya tidak terbatas. Allah swt berfirman:
إنما يوفّى الصابرون أجرهم بغير حساب
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas" (az zumar 10)

قال سليمان بن القاسم:كل عمل يعرف ثوابه إلا الصبر لأجل هذه الآية{إنما يوفّى الصابرون أجرهم بغير حساب}،  قال : كالماء المنهمر
Sulaiman bin Qasim berkata, setiap amal diketahui pahalanya kecuali sabar, karena ayat ini. Kemudian ia berkata "pahalanya ibarat air yang melimpah"

وجعل للصابرين أموراً ثلاثة لم يجعلها لغيرهم، وهي الصلاة منه والرحمة والهداية
Ada tiga hal yang hanya diberikan kepada orang-orang yang sabar, yaitu: berkah, rahmat dan hidayah:
وبشر الصابرين الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون* أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون
"dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yangsabar. Yaitu mereka yang pada saat tertimpa musibah berkata, "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Mereka itulah yang memperoleh berkah yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(al baqarah 155-157)

وجعل الصبر سبحانه وتعالى عوناً وعدة وأمر بالاستعانة به، فقال :
Sabar berfungsi sebagai penolong dan bekal serta sarat memohon kepada Allah.
واستعينوا بالصبر والصلاة
"Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat.

فمن لا صبر له؛ لا عون له، وعلّق النصر على الصبر والتقوى فقال تعالى
Oleh karena itu orang yang tidak bersabar tidak akan mendapat pertolongan dari Allah. Kemenangan bergantung pada sejauh mana sabar dan takwa tertanam dalam jiwa. Allah swt berfirman:

بلى إن تصبروا وتتقوا ويأتوكم من فورهم هذا يمددكم ربكم بخمسة آلاف من الملائكة مسومين
"betul jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda (ali imran 125)

وقال صلى الله عليه وسلم : (( واعلم أن النصر مع الصبر))
Rasulullah saw bersabda, "ketahuilah bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersama kesabaran."
وجعل سبحانه الصبر والتقوى جنة عظيمة من كيد العدو ومكره فقال
Sabar dan takwa merupakan benteng yang kokoh untuk menghalau tipu daya dan jeratan musuh

وإن تصبروا وتتقوا لا يضركم كيدهم شيئاً
"Dan jika kalian bersabar dan bertakwa, maka tipu daya mereka sekali-kali tidak akan memberikan bahaya kepada kalian sedikitpun (ali imran 120)
وأخبر أن ملائكته تسلّم في الجنة على الصابرين فقال
Para malaikut di surga turut nmenggucapkan salam kepada orang-orang yang sabar.

سلامٌ عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار
"keselamatan bagi kalian desebabkan kesabaran kalian, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (ar ra'du 24)
وعلّق تعالى محبته بالصبر ، وجعلها لأهل الصبر فقال
Cinta Allah dan kesabaran saling terkait dan dilimpahkannya kepada ahli sabar.

وكأين من نبي قاتل معه ربيون كثير فما وهنوا لما أصابهم في سبيل الله وما ضعفوا وما استكانوا والله يحب الصابرين
"Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka, sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh) dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."

وأخبر عن خصال من الخير لا يلقاها إلا الصابرون
Orang yang sabar mendapat gelar terbaik yang hanya Allah berikan khusus untuk mereka

وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم
"Sifat-sifat baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

وحكم الله بالخسران حكماً عاماً على من لم يكن من أهل الصبر فقال
Allah swt menetapkan kerugian atas orang yang tidak termasuk di dalam golongan orang-orang yang sabar
والعصر*إن الإنسان لفي خسر*إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
"Demi masa sesungguhnya manusia itupasti berada dalam kerugian. Kecuali orang-orangyang beriman dan beramal salih, dan saling menasihati dengan kebenaran dan saling menasihati dengan kesabaran. (al ashr 1-3)

لا تيأسنّ وإن طالت مطالبة    إذا استعنت بصبر أن ترى الفرج
Janganlah berputus asa walau begitu panjang permintaan __ karena jika kamu meminta pertolongan dengan kesabaran maka kelapangan akan terlihat.

أخلق بذي الصبر أن يحظى بحاجته    ومدمن القرع للأبواب أن يلج
Aku menciptakan orang yang sabar melangkah memenuhi kebutuhannya __ Orang yang terus menerus mengetuk pintu pasti akan memasukinya.

وقل من جد في أمر يحاوله        واستصحب الصـبر إلا فاز بالظفر
Siapa yang bersungguh-sungguh dalam urusan yang diusahakannya __ Dan selalu berteman sabar melainkan ia akan memperoleh keberuntungannya.

وقد نبّه شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله  على المعنى اللطيف في هذا الحديث، حفت الجنة بالمكاره؛ علمنا أنه لا طريق للجنة إلا عبر المكاره
Syaikh Ibnu Taimiyah telah mengingatkan makna yang sangat halus dalam hadits, "Huffatil jannatu bil makarih" (surga dikelilingi dengan sesuatu yang dibenci). Bahwa Nabi saw mengajarkan tidak ada jalan menuju surga melainkan dengan meninggalkan hal yang disenangi nafsu.

لأنه قال حُفّت، من جميع الجهات، فإذا ما ركبت المكاره لا تدخل الجنة، والمكاره هي ما تكرهه النفس من المجاهدة اللازمة لأداء العبادات( صلاة الفجر – الوضوء في البرد- الصبر على المصائب- الجهاد ....)
Huffat yang berarti banyak rintangan yang mengelilingi, maka ketika kita tidak mengikuti apa yang dibenci, tidak akan masuk surga. Hal-hal yang dibenci dalam konteks hadits adalah sesuatu yang dibenci dan tidak disenangi hawa nafsu berupa kesungguhan dan keseriusan dalam beribadah, seperti shalat fajar, berwudhu ketika udara sangat dingin, sabar atas musibah yang menimpa, jihad dsb.

فلا يمكن دخول الجنة إلا باختراق المكاره، ولا يمكن اختراقها إلا بالصبر، وأما النار فإنها حفت بالشهوات، ولا يمكن منع النفس من الدخول في النار إلا إذا صبر عن المعاصي وامتنع عن المعصية وحبس نفسه عن ذلك فهذه إذاً فضائل هذا الخلق الكريم
Oleh karena itu hanya orang yang sabar menerjang perbuatan yang dibenci nafsu yang masuk surga dan menahan diri dari perbuatan maksiat. Memang hal ini sangat sulit dilakukan karena pada dasarnya jiwa manusia cenderung menyenangi hal-hal yang dilarang agama. Itulah mengapa sabar menjadi perilaku mulia.

disadur secara bebas dari Silsilah A'mal al Qulub, Muhammad bin Sholih al Munajid

Keutamaan Tauhid - Hadits Anas bin Malik ra



Seandainya kau datang pada-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi.

 وللترمذي - وحسنه - "عن أنس : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : قال الله تعالى يا بن آدم لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئاً لأتيتك بقرابها مغفرة" .
Dan dalam riwayat at Tirmidzi – beliau menghasankanya – dari Anas : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Allah ta'ala berfirman, "Wahai anak cucu Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi kemudian kamu bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, niscaya Aku membalasmu dengan ampunan sepenuh bumi pula.

ذكر المصنف رحمه الله الجملة الأخيرة من الحديث ، وقد رواه الترمذي بتمامه فقال : "عن أنس قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : قال الله تبارك وتعالى : يا بن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي ، يا بن آدم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك ولا أبالى يا بن آدم ، إنك لو أتيتني - الحديث ".
Penulis menyebutkan potongan terakhir hadits ini. At Tirmidzi meriwayatkan secara lengkap, dia berkata dari Anas, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, " Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya selama kamu berdo'a dan berharap kepada-Ku maka Aku mengampunimu seberapapun dosa yang telah kamu lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak cucu Adam, sendainya dosa-dosamu mencapai awan di langit kamudian kamu memohon ampunan kepadaku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli, Wahai anak cucu Adam sendainya kamu datang kepada-Ku ...." (al hadits)

الترمذي : اسمه محمد بن عيسى بن سورة - بن موسى بن الضحاك السلمي أبو عيسى ، صاحب الجامع وأحد الحفاظ ، كان ضرير البصر ، روى عن قتيبة وهناد والبخاري وخلق . مات سنة تسع وسبعين ومائتين .
At Tirmidzi adalah, Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin adh Dhohak as Sulami Abu Isa, penulis al Jami' (sunan at Tirmidzi) salah satu al hafidz. Beliau seorang yang tidak bisa melihat, beliau meriwayatkan dari Qutaibah, Hanad, al Bukhari dan yang lainnya. Wafat tahun 279 H

وأنس : هو ابن مالك بن النضر الأنصاري الخزرج،  خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم خدمه عشر سنين ، وقال له : اللهم أكثر ماله وولده وأدخله الجنة مات سنة اثنتين وقيل : ثلاث وتسعين ، وقد جاوز المائة .
Dan Anas adalah, Anas bin Malik bin an Nadhar al Anshary al Khazraji. Ajudan Rasulullah saw yang melayaninya selama sepuluh tahun. Rasulullah saw berdo'a baginya, "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya dan masukkanlah dia ke dalam surga." Wafat tahun 92 atau 93 H dalam usia lebih dari seratus tahun.

والحديث قد رواه الإمام أحمد من حديث أبي ذر بمعناه ، وهذا لفظه "ومن عمل قراب الأرض خطيئة ثم لقيني لا يشرك بي جعلت له مثلها مغفرة" ورواه مسلم ، وأخرجه الطبرانى من حديث ابن عباس عن النبى صلى الله عليه وسلم .
Dan hadits ini diriwayatkan secara makna oleh Imam Ahmad dari hadits Abu Dzar, "Dan barangsiapa melakukan kesalahan sepenuh bumi, kemudian dia bertemu dengan-Ku (di akhirat) dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu, niscaya Aku menyiapkan ampunan untuknya sebesar itu pula." Dan diriwayatkan oleh Muslim juga oleh ath thabrani dari hadits Ibnu Abbas dari Nabi saw.

(لو أتيتني بقراب الأرض) وهو ملؤها أو ما يقارب ملئها .
(Seandainya kau datang kepada-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi). Quraab. Maknanya yang memenuhi atau hampir memenuhinya

 (ثم لقيتني لا تشرك بي شيئاً) شرط ثقيل فى الوعد بحصول المغفرة ، وهو السلامة من الشرك : كثيره وقليله ، صغيره وكبيره . ولا يسلم من ذلك إلا من سلم الله تعالى ، وذلك هو القلب السليم
(kemudian kamu bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun) Ini adalah syarat yang berat dalam janji untuk meraih ampunan yaitu keselamatan dari syirik, yang banyak maupun yang sedikit, yang kecil maupun yang besar, dan tidak ada yang selamat darinya kecuali orang yang diselamatkan Allah ta'ala, dan itulah hati yang selamat (bersih)

كما قال تعالى : '26 : 89' " يوم لا ينفع مال ولا بنون * إلا من أتى الله بقلب سليم " .
Sebagaimana firman Allah ta'ala. "Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (asy syu'ara)

قال ابن رجب : من جاء مع التوحيد بقراب الأرض خطايا لقيه الله بقرابها مغفرة
Berkata Ibnu Rajab al Hanbali, "barangiapa datang dengan memikul dosa sepenuh jagat tetapi dia memiliki tauhid, maka Allah menyambutnya dengan ampunan yang juga sepenuh jagat."

-إلى أن قال - فإن كمل توحيد العبد وإخلاصه لله تعالى فيه ، وقام بشروطه بقلبه ولسانه وجوارحه ، أو بقلبه ولسانه عند الموت ، أعقب ذلك مغفرة ما قد سلف من الذنوب كلها ومنعه من دخول النار بالكلية .
Sampai ia berkata, Jika tauhid seorang hamba dan keikhlasannya kepada Allah ta'ala telah sempurna, dia telah menunaikan syarat-syaratnya di dalam hatinya, lisannya dan anggota badannya, atau dengan hati dan lisannya pada saat menjelang kematian, maka hal itu mewajibkan ampunan terhadap seluruh dosa yang telah berlalu dan menghalanginya secara total untuk masuk neraka.

فمن تحقق بكلمة التوحيد قلبه أخرجت منه كل ما سوى الله : محبة وتعظيماً ، وإجلالاً ومهابة وخشية وتوكلاً ، وحينئذ تحرق ذنوبه وخطاياه كلها ، وإن كانت مثل زبد البحر .
Barang siapa yang mewujudkan tauhid dengan hatinya, maka ia akan mengeluarkan darinya segala sesuatu selain Allah: kecintaan dan pengagungan, penghormatan, keseganan, rasa takut dan tawakkal, pada saat itu seluruh dosa-dosa dan kesalahanya dihapuskan, walaupun seperti buih di lautan.

قال العلامة ابن القيم رحمه الله تعالى فى معنى الحديث : ويعفى لأهل التوحيد المحض الذي لم يشوبوه بالشرك ما لا يعفى لمن ليس كذلك . فلو لقى الموحد الذي لم يشرك بالله شيئاً ألبته ربه بقراب الأرض خطايا أتاه بقرابها مغفرة ، ولا يحصل هذا لمن نقص توحيده .
Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata tentang makna hadits ini, "dosa-dosa diampuni untuk ahli tauhid yang murni yang tidak menodainya dengan syirik – hal yang tidak dimaafkan bagi orang yang tidak berbuat demikian. Seandainya seorang yang bertauhid yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun bertemu dengan Rabbnya dengan membawa dosa-dosa sepenuh jagat raya, niscaya Rabbnya akan menyambutnya dengan ampunan sepenuh jagat raya pula, hal ini tidak terwujud bagi orang yang membatalkan tauhidnya.

 فإن التوحيد الخالص الذى لا يشوبه شرك لا يبقى معه ذنب ، لأنه يتضمن من محبة الله وإجلاله وتعظيمه ، وخوفه ورجائه وحده ما يوجب غسل الذنوب ولو كانت قراب الأرض ، فالنجاسة عارضة والدافع لها قوى . ا هـ .
Tauhid murni yang tidak terkotori oleh syirik tidak menyisakan dosa, karena ia mengandung kecintaan kepada Allah, penghormatan, pengagungan, ketakutan dan harapan kepada-Nya semata yang mewajibkan dicucinya dosa-dosa walaupun ia sepenuh jagat, najisnya bersifat sementara sedangkan yang menolaknya adalah sesuatu yang sangat kuat.

وفى هذا الحديث : كثرة ثواب التوحيد ، وسعة كرم الله وجوده ورحمته والرد على الخوارج الذين يكفرون المسلم بالذنوب ، وعلى المعتزلة القائلين بالمنزلة بين المنزلتين ، وهي الفسوق ، ويقولون ليس بمؤمن ولا كافر ، ويخلد في النار .
Dalam hadits ini terkandung keterangan bahwa pahala tauhid itu adalah besar, kemurahan Allah, kedermawanan dan rahmat-Nya adalah luas dan hadits ini juga membantah golongan-golongan khawarij yang mengkafirkan seorang Muslim karena dosa-dosa, serta membantah golongan Mu'tazilah yang menetapkan satu kedudukan antara dua kedudukan yaitu kefasikan. Mereka berkata "dia tidak mukmin dan tidak kafir dan dia kekal di neraka.

 والصواب قول أهل السنه : أنه لا يسلب عنه اسم الإيمان ، و لا يعطاه على الإطلاق ، بل يقال هو مؤمن عاص ، أو مؤمن بإيمانه ، فاسق بكبيرته . وعلى هذا يدل الكتاب والسنة وإجماع سلف الأمة .
Dan yang benar adalah ahlus sunnah, bahwa nama iman tidak ditanggalkan darinya, tetapi tidak diberikan kepadanya secara mutlak, akan tetapi dikatakan, mukmin yang berbuat dosa, atau mukmin dengan imannya dan fasiq dengan dosa besarnya. Inilah yang ditunjukkan oleh al Qur'an, as sunnah dan ijma' salaful ummah.

"عن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال :  لما أسرى برسول الله صلى الله عليه وسلم انتهي به إلى سدرة المنتهى ، فأعطي ثلاثاً : أعطى الصلوات الخمس ، وخواتيم سورة البقرة،  وغفر لمن لا يشرك بالله من أمته شيئاً : المقحمات " رواه مسلم .
Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, "ketika Rasulullah saw di idrakan, beliau dibawa sampai di Sidratuul Muntaha, lalu beliau dianugerahi tiga hal: diberi sholat lima waktu, ayat-ayat penutup surat al baqarah dan diampunkan dari dosa-dosa besar yang dilakukan ummatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu." Diriwayatkan Muslim

قال ابن كثير فى تفسيره : وأخرج الإمام أحمد والترمذي وابن ماجه والنسائى "عن أنس ابن مالك قال : قرأ رسول الله صلى الله عليبه وسلم هذه الآية '74 : 56' "هو أهل التقوى وأهل المغفرة" وقال : قال ربكم : أنا أهل أن أتقى فلا يجعل معي إله ، فمن اتقى أن يجعل معي إلهاً كان أهلاً أن أغفر له " .
Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Imam Ahmad, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan an Nasai neriwayatkan dari Anas bin Malik beliau berkata, Rasulullah saw membaca ayat, "Dia (Allah) adalah Tuhan yang patut (kita) bertaqwa kepada-Nya dan berhak memberi ampunan." Dan beliau bersabda: "Rabb kalian berfirman, "Aku yang pantas agar (manusia) bertaqwa kepada-Ku sehingga tidak ada tuhan yang diangkat bersama-Ku, barangsiapa bertaqwa dengan tidak menjadikan tuhan lain bersama-Ku, maka dia patut Aku ampuni.

قال المصنف رحمه الله : (تأمل الخمس اللواتي فى حديث عبادة فإنك إذا جمعت بينه وبين حديث عتبان تبين لك معنى قوله :  لا إله إلا الله وتبين لك خطأ المغرورين .
Penulis rahimahullah berkata, renungkanlah lima perkara dalam hadit ubadah. Dan jika kamu menggabungkannya dengan hadits Itban dan apa yang sesudahnya maka jelaslah makna ucapan la ilaha illallah dan kalian mengetahui kekeliruan orang yang tertipu

وفيه أن الأنبياء يحتاجون للتنبيه على فضل لا إله إلا الله والتنبيه لرجحانها بجميع المخلوقات ، مع أن كثيراً ممن يقولها يخف ميزانه .
Di dalamnya terkandung bahwa para nabi perlu diingatkan tentang keutamaan la ilaha illallah, peringatan bahwa ia lebih berat daripada seluruh makhluq, walaupun banyak orang yang mengucapkannya itu ringan timbangan amal shalihnya.

 وفيه أنك إذا عرفت حديث أنس وقوله فى "حديث عتبان  إن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغى بذلك وجه الله " تبينت لك أن ترك الشرك في قولها باللسان فقط .
Di dalamnya juga terkandung bahwa jika anda mengetahi hadits Anas, maka anda mengetahui bahwa sabdanya saw dalam hadits Itban, "sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah yang dengan itu dia mencari wajah Allah." Artinya adalah meninggalkan syirik, bukan sekedar mengucapkannya dengan lisan saja. (demikian syaikh muhammad)

قلت : لا بد فى شهادة أن لا إله إلا الله من سبعة شروط ، لا تنفع قائلها إلا باجتماعها ، أحدها : العلم المنافي للجهل . الثانى : اليقين المنافي للشك . الثالث : القبول المنافي للرد . الرابع : الانقياد المنافي للترك . الخامس : الإخلاص المنافي للشرك. السادس: الصدق المنافي للكذب . السابع : المحبة المنافية لضدها .
Saya berkata, syahadat la ilaha illallah memiliki tujuh syarat ia tidak berguna bagi orang yang mengucapkannya kecuali jika syarat-syarat tersebut terkumpul. Pertama, Ilmu yang menafikan kejahilan. Kedua, keyakinan yang menafikan keraguan. Ketiga, penerimaan yang menafikan penolakan. Keempat, ketundukan yang menafikan pembangkangan. Kelima, keikhlasan yang menafikan kesyirikan. Keenam, Kejujuran yang menafikan kedustaan. Ketujuh, Kecintaan yang menafikan kebencian.

Disalin secara bebas dari buku Fathul Majid.

Keutamaan Tauhid - Hadits Ubadah bin Shomit ra



Ya Rabbi, Ajarkanlah Kepadaku Sesuatu yang dengannya aku mengingatMu & berdo'a kepadaMu"
وقوله ("عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأن محمداً عبده ورسوله ، وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه . والجنة حق ، أدخله الله الجنة على ما كان من العمل " . أخرجاه) .
Dari Ubadah bin ash Shamit ra, berkata, Rasulullah saw bersabda, barang siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu baginya, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, kalimatNya yang dia sampaikan kepada Maryam dan ruh dariNya, surga adalah haq dan neraka adalah haq, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga sesuai dengan amal yang dia lakukan (asy syaikhani)
عبادة بن الصامت بن قيس الأنصارى الخزرجى ، أبو الوليد ، أحد النقباء بدرى مشهور مات بالرملة سنة أربع وثلاثين وله اثنتان وسبعون سنة ، وقيل : عاش إلى خلافة معاوية رضى الله عنه .
Ubadah bin ash Shamit bin Qais an Anshari al Khazraji, Abu Walid, adalah salah seorang yang terpandang, ikut dalam perang Badar yang terkenal. Wafat tahun 34 H dalam usia 72 tahun, ada yang berkata dia hidup sampai masa kekhalifahan Mu'awiyah.
قوله (من شهد أن لا إله إلا الله) أى من تكلم بها عارفاً لمعناها ، عاملاً بمقتضاها ، باطناً وظاهراً ، فلابد فى الشهادتين من العلم واليقين والعمل بمدلولها،  كما قال الله تعالى : '7 4 : 19'"فاعلم أنه لا إله إلا الله" وقوله '43 : 86' "إلا من شهد بالحق وهم يعلمون" أما النطق بها من غير معرفة لمعناها ولا يقين ولا عمل بما تقتضيه : من البراءة من الشرك ، وإخلاص القول والعمل : قول القلب واللسان وعمل القلب والجوارح - فغير نافع بالإجماع .
(Barangsiapa yang bersaksi tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah) yakni barang siapa yang mengucapkannya dengan didasari mengetahui maknanya dan mengamalkan tuntutannya lahir dan batin. Maka syahadatin memerlukan ilmu, keyakinan dan amal terhadap tuntutannya sebagaimana firman Allah "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah" --Muhammad 19-- dan firmanNya "akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui (bersyahadat) yang haq dan mereka mengetahui (maknanya)" -- az Zukhruf 86.-- Adapun sekedar mengucapkannya tanpa mengetahui maknanya, tanpa keyakinan dan mengamalkan tuntutannya berupa berlepas diri dari syirik, mengikhlaskan perkataan dan perbuatan: perkataan hati dan lisan, perbuatan hati dan anggota badan maka itu tidak berguna.

قال القرطبى فى المفهم على صحيح مسلم : باب لا يكفى مجرد التلفظ بالشهادتين بل لابد من استيقان القلب - هذه الترجمة تنبيه على فساد مذهب غلاة المرجئة ، القائلين بأن التلفظ بالشهادتين كاف فى الإيمان.
Al Qurthubi dalam al mufhim ala shahih muslim, bab tidaklah cukup sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat akan tetap harus didukung keyakinan hati. Penjelasan bab ini merupakan bukti rusaknya pandangan golongan murjiah ekstrem bahwa sekedar mengucapkan syahadatain sudah cukup dalam iman.
 وأحاديث هذا الباب تدل على فساده . بل هو مذهب معلوم الفساد من الشريعة لمن وقف عليها . ولأنه يلزم منه تسويغ النفاق ، والحكم للمنافق بالإيمان الصحيح . وهو باطل قطعاً ا هـ .
Dan hadits-hadits dalam bab ini menetapkan kerusakannya, bahkan kerusakan mazhab ini sudah dimaklumi dalam syariat bagi siapa yang mengetahuinya, karena mazhab ini berarti membolehkan kemunafikan dan menghukumi bahwa iman orang munafik adalah shahih dan batil tanpa ragu. Demikian al Qurthubi.
وفى هذا الحديث ما يدل على هذا . وهو قوله : من شهد فإن الشهادة لا تصح إلا إذا كانت عن علم ويقين وإخلاص وصدق .
Dalam hadits ini terdapat petunjuk kepada hal ini, yaitu ucapannya: barangsiapa bersaksi  maka kesaksiannya tidak sah kecuali jika berpijak kepada ilmu, keyakinan, keikhlasan dan kebenaran.
قال النووي : هذا حديث عظيم جليل الموقع ، وهو أجمع - أو من أجمع - الأحاديث المشتملة على العقائد . فإنه صلى الله عليه وسلم جمع فيه ما يخرج من ملل الكفر على اختلاف عقائدههم وتباعدها . فاقتصر صلى الله عليه وسلم فى هذه الأحرف على ما يباين جميعهم ا هـ .
An Nawawi berkata, "Ini adalah hadits yang agung dan memiliki kedudukan mulia. Ini adalah hadits yang paling luas maknanya atau termasuk hadits yang paling simpel tetapi bermakna luas yang mengandung masalah akidah. Nabi saw mengumpulkan didalamnya apa yang dikeluarkan dari aliran-aliran kekufuran dengan berbagai macam aqidah dan perbedaannya yang berjauhan, maka beliau menetapkan batasan dengan kalimat ini dalam hadits ini apa yg menjelaskan seluruhnya. Demikian an Nawawi.
ومعنى لا إله إلا الله لا معبود بحق إلا الله. وهو فى غير موضع من القرآن، ويأتيك فى قول البقاعى صريحا قوله (وحده) تأكيد للإثبات (لا شريك له) تأكيد للنفى . قال الحافظ :
Makna la ilaha ilallah adalah tidak ada sesembahan yang haq selain Allah. Ia tertera tidak hanya dalam satu tempat dari al Qur'an. Ia hadir kepada kita dalam perkataan alBiqa'i secara jelas, yaitu ucapannya (semata) menegaskan penetapan (tiada sekutu baginya) menetapkan peniadaan. Ibi dikataan oleh al Hafidz
 كما قال تعالى : '2 : 163'"وإلهكم إله واحد لا إله إلا هو الرحمن الرحيم" وقال : '21 : 25' " وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إليه أنه لا إله إلا أنا فاعبدون " وقال : '7 : 65' "وإلى عاد أخاهم هوداً قال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره" فأجابوه رداً عليه بقولهم : " أجئتنا لنعبد الله وحده ونذر ما كان يعبد آباؤنا " وقال تعالى : '22 : 62' " ذلك بأن الله هو الحق وأن ما يدعون من دونه هو الباطل وأن الله هو العلي الكبير " .
Sebagaimana firman Allah swt, "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"  (2:163) Allah juga berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, "bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku." (21:25) Allah juga berfirman, "Dan Kami telah mengutus kepada kaum 'Ad saudara mereka, Hud ia berkata, "Hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain-Nya (6:65) Maka mereka menjawab sebagai bantahan dengan ucapan mereka, "Apakah kamu  datang kepada kami , agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? (7:70) Dan Allah berfirman, "Kuasa Allah yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar (22:62).
فتضمن ذلك نفى الإلهية عما سوى الله ، وهي العبادة . وإثباتها لله وحده لا شريك له ، والقرآن من أوله إلى آخره يبين هذا ويقرره ويرشد إليه .
Hal itu mengandung peniadaan terhadap ilahiyah (predikat sebagai yang disembah) dari selain Allah, yaitu ibadah dan penetapannya hanya bagi Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Al Qur'an dari awal hingga akhir menjelaskan dan menetapkan hakikiat ini serta membimbing kepadanya.
فالعبادة بجميع أنواعها إنما تصدر عن تأله القلب بالحب والخضوع والتذلل رغباً ورهباً، وهذا كله لا يستحقه إلا الله تعالى، كما تقدم فى أدلة هذا الباب وما قبله. فمن صرف من ذلك شيئاً لغير الله فقد جعله لله نداً، فلا ينفعه مع ذلك قول ولا عمل .
Ibadah dengan berbagai macamnya hanya berasal dari penghambaan hati dalam bentuk kecintaan, ketundukan dan kerendahan, dalam keadaan takut dan berharap, dan semua ini hanya Allah semata yang berhak atasnya, sebagaimana telah dijelaskan pada dalil-dalil bab ini dan yang sebelumnya. Barangsiapa memberikan sebagian dari itu kepada selain Allah, maka dia telah mengangkat sekutu bagi Allah, dan dengan demikian perkataan dan perbuatannya menjadi tidak berguna.
(ذكر كلام العلماء ، فى معنى لا إله إلا الله)
Perkataan para ulama tentang makna la ilaha illallah
قد تقدم كلام ابن عباس ، وقال الوزير أبو المظفر فى الإفصاح : قوله : شهادة أن لا إله إلا الله يقتضى أن يكون الشاهد عالماً بأنه لا إله إلا الله كما قال تعالى : "فاعلم أنه لا إله إلا الله"
Telah datang perkataan ibnu abbas, berkata al wazir abu al muzhaffar berkata dalam al ifshah, "Ucapan-nya "syahadatu an la ilaha illallah" berarti bahwa orang yang bersaksi dengannya mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Sebagaimana firman Allah "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah (Muhammad 19)
قال: واسم (الله) بعد (إلا) من حيث أنه الواجب له الإلهية ، فلا يستحقها غيره سبحانه . قال : وجملة الفائدة فى ذلك : أن تعلم أن هذه الكلمة مشتملة على الكفر بالطاغوت والإيمان بالله ، فإنك لما نفيت الإلهية وأثبت الإيجاب لله سبحانه كنت ممن كفر بالطاغوت وآمن بالله .
Dia berkata nama (Allah) setelah (kecuali) adalah dari segi bahwa ilahiyah merupakan hak wajib bagiNya, maka selainNya tidak berhak atasnya. Dia berkata, "Faidah globalnya adalah hendaknya anda mengetahui bahwa kalimat ini mengandung kewajiban kafir kepada thagut dan beriman kepada Allah. Ketika anda menafikan ilahiyah (dari selain Allah) dan menetapkannya hanya untuk Allah swt, maka anda termasuk orang yang kufur kepada thagut dan beriman kepada Allah."
وقال ابن القيم فى البدائع رداً لقول من قال : إن المستثنى مخرج من المستثنى منه. قال ابن القيم : بل هو مخرج من المستثنى منه وحكمه ، فلا يكون داخلاً فى المستثنى ، إذ لو كان كذلك لم يدخل الرجل فى الإسلام بقوله : لا إله إلا الله لأنه لم يثبت الإلهية لله تعالى . وهذه أعظم كلمة تضمنت بالوضع نفى الإلهية عما سوى الله وإثباتها له بوصف الاختصاص . فدلالتها على إثبات إلهيته أعظم من دلالة قولنا : (الله إله) ولا يستريب أحد فى هذا البتة . انتهى بمعناه .
Berkata ibnul Qayyim dalam al-Bada'i al fawa'id, membantah pendapat yang berkata bahwa al mustatsna (yang dikecualikan) dikeluarkan dari al mustatsna minhu (yang dikecualikan darinya). Dia berkata, "Bahkan ia dikeluarkan dari al mustatsna minhu dan hukumnya sekaligus, sehingga ia tidak termasuk kedalam al mustatsna, karena jika demikian maka seseorang tidak masuk Islam dengan mengatakan la ilaha illallah, karena dia tidak menetapkan ilahiyah bagi Allah ta'ala. Kalimat ini adalah kalimat yang paling agung yang – dari sisi peletakkannya dalam bahasa – mengandung penafian terhadap ilahiyah dari selain Allah dan penetapannya bagiNya secara khusus. Petunjuknya terhadap penetapan ilahiyah lebih agung daripadapetunjuk ucapan kta "Allah adalah Tuhan" dan tidak ada yang meragukan ini sedikitpun." Demikian Ibnul Qayyim secara ringkas.
وقال أبو عبد الله القرطبي فى تفسيره (لا إله إلا الله) أى لا معبود إلا هو . وقال الزمخشرى : الإله من أسماء الأجناس . كالرجل والفرس ، يقع على كل معبود بحق أو باطل ، ثم غلب على المعبود بحق .
Berkata Abu Abdullah al Qurthubi dalam tafsirnya, la ilaha illallah yakni tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan berkata Zamakhsyari, al ilah termasuk isim jins (kata jenis) seperti laki-laki dan kata kuda. Kata ini diberikan kepada setiap yang disembah benar atau batil, kemudian penggunaannya yang dominan adalah untuk yang disembah secara benar.
وقال شيخز الإسلام : الإله هو المعبود المطاع ، فإن الإله هو المألوه ، والمألوه هو الذى يستحق أن يعبد . وكونه يستحق أن يعبد هو بما اتصف به  من  الصفات التى
تستلزم أن يكون هو المحبوب غاية الحب ، المخضوع له غاية الخضوع
Syaikhul Islam berkata, al-ilah adalah yang disembah dan ditaati karena al-ilah adalah al ma-luf (yang dituhankan) dan al ma-luuh adalah yang berhak disembah. Dia berhak disembah karena Dia mempunyai sifat-sifat yang menuntutnya menjadi yang dicintai dengan kecintaan yang paling tinggi dan ditaati dengan ketaatan yang mendalam.
قال : فإن الإله هو المحبوب المعبود الذى تألهه القلوب بحبها ، وتخضع له وتذل له ، وتخافه وترجوه ، وتنيب إليه فى شدائدها ، وتدعوه فى مهماتها ، وتتوكل عليه فى مصالحها ، وتلجأ إليه وتطمئن بذكره ، وتسكن إلى حبه ، وليس ذلك إلا لله وحده ، ولهذا كانت (لا إله إلا الله) أصدق الكلام ، وكان أهلها أهل الله وحزبه ، والمنكرون لها أعداءه وأهل غضبه ونقمته ، فإذا صحت صح بها كل مسألة وحال وذوق ، وإذا لم يصححها العبد فالفساد لازم له فى علومه وأعماله .
Syaikhul Islam kemudian berkata, al ilah adalah yang dicintai lagi disembah, yang dituhankan oleh hati dengan mencintainya, mematuhinya, merendah, takut dan berharap kepadanya, kembali kepadanya dalam kesulitan, berdoa kepadanya dalam perkara-perkara penting, bertawakkal kepadanya untuk meraih kebaikan-kebaikan, berlindung kepadanya, merasa tentram dengan menyebutnya, merasa tenang dengan mencintainya, semua ini hanya untuk Allah semata. Oleh karena itu, la ilaha illallah adalah perkataan paling benar, para pengikut dan penganutnya adalah pengikut Allah dan golonganNya. Sedangkan orang-orang yang mengingkarinya adalah musuh-musuh Allah, dan orang-orang yang berhak mendapatkan azab dan murkaNya. Jika kalimat ini benar, maka benarlah semua masalah, keadaan dan perasaan. Jika seorang hamba tidak meluruskannya maka kerusakan pasti terjadi pada ilmu dan amal perbuatannya.
قال ابن القيم : (الإله) هو الذى تألهه القلوب محبة وإجلالاً وإنابة ، وإكراماً وتعظيماً
وذلاً وخضوعاً وخوفاً ورجاء وتوكلاً .
Berkata ibnul Qayyim, al ilah adalah yang dituhankan oleh hati dengan kecintaan, pengagungan, ketergantungan, pemuliaan, penghormatan, kerendahan, kepatuhan,ketakutan, harapan dan tawakal.
وقال ابن رجب : (الإله) هو الذى يطاع فلا يعصى ، هيبة له وإجلالاً ، ومحبة وخوفاً ورجاء ، وتوكلاً عليه ، وسؤالاً منه ودعاء له ، ولا يصلح هذا كله إلا الله عز وجل ، فمن أشرك مخلوقاً فى شئ من هذه الأمور التي هي من خصائص الإلهية كان ذلك قدحاً في إخلاصه فى قول (لا إله إلا الله) وكان فيه من عبودية المخلوق بحسب مافيه من ذلك .
Berkata ibnu rajab, al ilah adalah yang ditaati sehingga dia tidak didurhakai karena rasa penghormatan, pengagungan, kecintaan, ketakutan, harapan, tawakkal, permintaan dan doa kepadanya. Semua ini hanya patut diberikan kepada Allah azza wa jalla. Siapa yang menyekutukan seorang mahluk dengan Allah dalam salah satu perkara-perkara ini yang merupakan keistimewaan ilahiyah, maka hal itu merupakan penodaan terhadap keikhlasannya dalam mengucapkan la ilaha ilallah, dan sikap itu mengandung penghambaan kepada mahluk sebagaimana kadar apa yang ada padanya dari hal itu.
وقال البقاعي : لا إله إلا الله ، أى انتفاء عظيماً أن يكون معبود بحق غير الملك الأعظم ، فإن هذا العلم هو أعظم الذكرى المنجية من أهوال الساعة ، وإنما يكون علماً إذا كان نافعاً ، وإنما يكون نافعاً إذا كان مع الإذعان والعمل بما تقتضيه ، وإلا فهو جهل صرف .
Berkata al Biqa'i, la ilaha illallah yakni penafian besar adanya tuhan yang haq selain Allah yang Maharaja lagi Maha agung. Ilmu ini termasuk dzikir teragung yang pasti menyelamatkan dari ketakutan-ketakutan  Hari Kiamat, ia menjadi sebuah ilmu manakala ia berguna, ia menjadi berguna manakala diiringi dengan ketundukan dan pelaksanaan terhadap konsekuensinya, jika tidak maka ia adalah kejahilan murni.
وقال الطيبي : (الإله) فعال بمعنى مفعول ، كالكتاب بمعنى المكتوب ، من أله إلهة أى عبد عبادة . قال الشارح : وهذا كثير فى كلام العلماء وإجماع منهم .
Ath thibi berkata, al ilah dengan wazan (timbangan kata) fi'aalun bermakna maf'ulun (yang di...) seperti al kitabu bermakna al maktuubu, dari kata dasar aliha-ilahatan yakni ubida-ibadatan (disembah dengan diibadahi). Pensyarah berkata, ini banyak tercantum di dalam perkataan para ulama dan merupakan ijma dari mereka.
فدلت (لا إله إلا الله) على نفي الإلهية عن كل ما سوى الله تعالى كائناً ما كان ، وإثبات الإلهية لله وحده دون كل ما سواه ، و هذا هو التوحيد الذى دعت إليه الرسل ودل عليه القرآن من أوله إلى آخره ، كما قال تعالى عن الجن : '72 : 1'
Maka la ilaha illallah menunjukkan peniadaan terhadap ilahiyah dari selain Allah, apapun ia, dan penetapannya hanya untuk Allah semata bukan selainNya. Inilah tauhid yang diserukan para Rasul dan al Qur'an menunjukkannya dari awal hingga akhir, seperti firman Allah tentang jin,
" قل أوحي إلي أنه استمع نفر من الجن فقالوا إنا سمعنا قرآنا عجبا * يهدي إلى الرشد فآمنا به ولن نشرك بربنا أحدا "
Katakanlah (hai Muhammad), telah diwahyukan kepadamu bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan al Qur'an, lalu mereka berkata sesungguhnya kami telah mendengarkan yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Rabb kami. ( al Jin 1-2)
فلا إله إلا الله لا تنفع إلا من عرف مدلولها نفياً وإثباتاً ، واعتقد ذلك وقبله وعمل به . وأما من قالها من غير علم واعتقاد وعمل ، فقد تقدم فى كلام العلماء أن هذا جهل صرف ، فهى حجة عليه بلا ريب .
Maka la ilaqha ilallah tidak berguna kecuali bagi orang yang mengetahui kandungannya dari sisi apa yang dnafikan dan apa yang ditetapkan, meyakni hal itu dan mengamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya tanpa ilmu, tanpa keyakinan dan tanpa amal perbuatan maka telah hadir ucapan para ulama bahwa ini adalah kejahilan murni, ia merupakan hujjah atasnya tanpa ragu.
فقوله فى الحديث وحده لا شريك له تأكيد وبيان لمضمون معناها . وقد أوضح الله ذلك وبينه فى قصص الأنبياء والمرسلين في كتابه المبين ، فما أجهل عباد القبور بحالهم ! وما أعظم ما وقعوا فيه من الشرك المنافى لكلمة الاخلاص لا إله إلا الله ! فإن مشركي العرب ونحوهم جحدوا لا إله إلا الله لفظاً ومعنى .
Penggalan hadits, wahdahu la syarikalah, merupakan penegasan dan penjelasan tentang kandungan maknanya. Allah telah menjelaskan hal itu dan menerangkannya dalam kisah-kisah para nabi dan rasul yang tertulis di dalam kitabNya yang mulia. Betapa jahil para pemuja kuburan terhadap keadaan mereka sendiri. Betapa besar syirik mereka dimana mereka terjerumus kedalamnya yang menafikan kalimat ikhlas la ilaha ilallah dari sisi lafaz dan makna, sementara orang-orang musyrik itu mengakuinya dari sisi lafaz dan mengingkarinya dari sisi makna.
وهؤلاء المشركون أقروا بها لفظاً وجحدوها معنى ، فتجد أحدهم يقولها وهو يأله غير الله بأنواع العبادة ، كالحب والتعظيم ، والخوف والرجاء والتوكل والدعاء ، وغير
ذلك من أنواع العبادة .
Kita melihat salah seorang dari mereka mengucapkannya, tetapi pada saat yang sama dia menuhankan selain Allah dengan berbagai bentuk ibadah, seperti kecintaan, pengagungan, ketakutan, harapan, tawakkal, do'a dan macam-macam ibadah lainnya.
بل زاد شركهم على شرك العرب بمراتب ، فإن أحدهم إذا وقع فى شدة أخلص الدعاء لغير الله تعالى ، ويعتقدون أنه أسرع فرجاً من الله ، بخلاف حال المشركين الأولين ، فإنهم يشركون في الرخاء ، وأما في الشدائد فإنما يخلصون لله وحده ،
Bahkan syirik mereka lebih parah beberapa tingkatan di atas syirik orang-orang musyrik Arab. Sebagian dari mereka jika dia mengalami kesulitan, maka dia memurnikan doa kepada selain Allah ta'ala, mereka meyakini bahwa hal itu lebih cepat mengangkat kesulitan daripada berdo'a kepada Allah, berbeda dengan keadaan orang-orang musyrik angkatan pertama, mereka menyekutukan Allah dalam keadaan makmur sedangkan dalam keadaan sulit mereka mengikhlaskan diri kepada Allah,
كما قال تعالى '29 : 65' " فإذا ركبوا في الفلك دعوا الله مخلصين له الدين فلما نجاهم إلى البر إذا هم يشركون " الآية . فبهذا يتبين أن مشركي أهل هذه الأزمان أجهل بالله وبتوحيده من مشركي العرب ومن قبلهم .
Sebagaimana firmanNya, Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo'a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya, tetapi tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai kedarat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah (al ankabut 65) Dengan ini terbukti bahwa orang-orang musyrik zaman ini lebih jahil tentang Allah dan bertauhid kepadaNya daripada orang-orang musyrik Arab sebelum mereka.
معنى محمد رسول الله
وقوله : (وأن محمداً عبده ورسوله) أي وشهد بذلك ، وهو معطوف على ما قبله على نية تكرار العامل ، ومعنى العبد هنا المملوك العابد ، أي أنه مملوك لله تعالى.  والعبودية الخاصة وصفه، كما قال تعالى : '39 : 26' "أليس الله بكاف عبده"
Makna Muhammad Utusan Allah
(Bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) yakni bersaksi demikian, ia terinduk kepada ucapan sebelumnya dengan asumsi terulangnya pelaku. Makna "al abdu" disini adalah sahaya yang dimiliki, yakni beliau dimiliki oleh Allah ta'ala. Predikat hamba yang khusus ini adalah sifat beliau, sebagaimana Allah berfirman , "Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-Nya. (az zumar 36)
فأعلى مراتب العبد العبودية الخاصة والرسالة فالنبى صلى الله عليه وسلم أكمل الخلق فى هاتين الصفتين الشريفتين.
Derajat seorang hamba tertinggi adalah predikat hamba yang khusus dan kerasulan. Manusia paling sempurna dalam dua kriteria yang mulia ini adalah nabi sholallahu 'alaihi wa sallam.
 وأما الربوبية والإلهية فهما حق الله تعالى ، لا يشركه فى شئ منهما ملك مقرب ولا نبى مرسل.
Adapun rububiyah dan uluhiyah maka keduanya hanyalah hak Allah ta'ala, tidak ada malaikat yang dekat (dengan Allah) tidak juga nabi yang diutus yang menyaingi Allah pada sedikitpun dari kedua hak ini.
وقوله : عبده ورسوله أتى بهاتين الصفتين وجمعهما دفعاً للإفراط والتفريط ، فإن كثيراً ممن يدعى أنه من أمته أفرط بالغلو قولاً وعملاً ،
"abduhu wa rasuluhu" Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam menghadirkan dan menggabungkan dua sifat ini demi menepis sikap ekstrim dan sikap asal-asalan, banyak orang yang mengaku sebagai ummat beliau bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) kepada beliau dalam perkataan dan perbuatan.
وفرط بترك متابعته ، واعتمد على الآراء المخالفة لما جاء به ، وتعسف فى تأويل أخباره وأحكامه ، بصرفها عن مدلولها والصدوف عن الانقياد لها مع إطراحها
Adapula yang bersikap meremehkan (asal-asalan) dalam mengikuti beliau, berpijak pada pendapat-pendapat yang bertentangan dengan ajaran yang beliau bawa, memaksakan diri menakwilkan berita-berita dan hukum-hukumnya dengan memalingkannya dari artinya yang lurus, menolak tunduk kepadanya dan mencampakkannya.
فإن شهادة أن محمداً رسول الله تقتضى الإيمان به وتصديقه فيما أخبر،
Syahadat muhammad rasulullah menuntut beriman kepadanya, mempercayai berita yang beliau sampaikan
 وطاعته فيما أمر ، والانتهاء عما عنه نهى وزجر ، وأن يعظم أمره ونهيه ، ولا يقدم عليه قول أحد كائناً من كان - والواقع اليوم وقبله - ممن يتنسب إلى العلم من القضاة والمفتين - خلاف ذلك ، والله المستعان.
Menaati perintah beliau, berhenti dari apa yang beliau larang dan hardik, menghargai perintah dan larangan beliau dan tidak mendahulukan ucapan seseorang di atas sabda beliau siapapun orang itu. Tapi yang terjadi pada zman ini dari orang-orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dari kalangan pafa hakim dan pemberi fatwa menyelisihi dari hal ini. Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan.
 وروى الدارمى فى مسنده عن "عبد الله بن سلام رضى الله عنه أنه كان يقول : إنا لنجد صفة رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنا أرسلناك شاهداً ومبشراً ونذيراً وحرزاً للأميين ، أنت عبدي ورسولي ، سميته المتوكل ، ليس بفظ ولا غليظ ، ولا صخاب بالأسواق ، ولا يجزى بالسيئة مثلها ، ولكن يعفو ويتجاوز ، ولن أقبضه حتى يقيم الملة المتعوجة بأن يشهد أن لا إله إلا الله ، يفتح به أعيناً عمياً وآذاناً صماً وقلوباً غلفاً  "
Dalam musnadnya ad Darimi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam ra, bahwa dia berkata,"Sesungguhnya kami benar-benar mendapati sifat Rasulullah saw: Sesungguhnya Kami (Allah) mengutusmu sebagai saksi, pemberi berita gembira, penyampai peringatan dan pelindung bagi orang-orang yang ummi, kamu adalah hambaKu dan Utusanku. Aku menamakannya al mutawakkil, bukan orang yang kasar lagi keras, bukan pula orang yang suka berteriak di pasar-pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi memaafkan dan memaklumi, Aku tidak akan mewafatkannya sebelum dia meluruskan agama yang bengkok dengan kesaksian bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengannya Dia membuka mata-mata yang buta, telinga-telinga yang tuli dan hati-hati yang terkunci
قال عطاء بن يسار : وأخبرنى أبو واقد الليثى أنه سمع كعباً يقول مثل ما قال ابن سلام .
Atha bin yasar berkata, Abu waqid al Laitsi mengabarkan kepadaku bahwa dia juga mendengar Ka'ab mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh Abdullah bin Salam
معنى أن عيسى عبد الله ورسوله
قوله : (وأن عيسى عبد الله ورسوله) أى خلافاً لما يعتقده النصارى أنه الله أو ابن الله ، أو ثالث ثلاثة . تعالى الله عما يقولون علواً كبيراً
Makna bahwa Isa adalah hamba dan utusannya
(bahwasanya Isa adalah hamba dan utusan-Nya) ini menyelisihi keyakinan orang nasrani bahwa Isa adalah Allah atau putra Allah atau satu dari tiga unsur. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka katakan dengan setinggi-tingginya.
'23 : 91'"ما اتخذ الله من ولد وما كان معه من إله"
"Allah sekali-kalu tidak mempunyai anak dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya" (al Mukminun 91)
 فلا بد أن يشهد أن عيسى عبد الله ورسوله على علم ويقين بأنه مملوك لله ، خلقه من أنثى بلا ذكر ، كما قال تعالى : '3 : 59'"إن مثل عيسى عند الله كمثل آدم خلقه من تراب ثم قال له كن فيكون" فليس رباً ولا إلهاً . سبحان الله عما يشركون
Harus disaksikan bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dengan landasan ilmu dan keyakinan bahwa dia dimiliki oleh Allah, Dia menciptakannya dari wanita tanpa laki-laki sebagaimana firman  Allah. "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia (ali imran 59)
" وقال : '4 : 172'"لن يستنكف المسيح أن يكون عبداً لله ولا الملائكة المقربون ومن يستنكف عن عبادته ويستكبر فسيحشرهم إليه جميعاً
Allah berfirman, "al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri maka nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya (an nisa 172)
 " ويشهد المؤمن أيضاً ببطلان قول أعدائه اليهود : أنه ولد بغى ، لعنهم الله تعالى . فلا يصح إسلام أحد علم ما كانوا يقولونه حتى يبرأ من قول الطائفتين جميعاً في عيسى عليه السلام ، ويعتقد ما قاله الله تعالى فيه : أنه عبد الله ورسوله .
Dan bersaksi orang beriman bahwa ucapan musuhnya "yahudi", bahwa dia (nabi isa as) adalah anak seorangwanita pezina adalah tidak benar, semoga Allah melaknat mereka. Maka Islam seseorang tidak sah sebelum dia berlepas diri dari seluruh ucapan dua golongan ini tentang isa as dan meyakini apa yang Allah katakana tentangnya yaitu bahwa dia adalah hamba dan utusan-Nya.
قوله : (وكلمته) إنما سمى عيسى عليه السلام كلمة لوجوده بقوله تعالى : كن كما قاله السلف من المفسرين.
Makna (dan kalimatnya)
Isa disebut kalimatNya karena keberadaannya dalam kalimat "kun" (jadilah) sebagaimana dikatakan para ahli tafsir dari kalangan salaf.
قال الإمام أحمد فى الرد على الجهمية بالكلمة التى ألقاها إلى مريم حين قال له كن فكان عيسى بكن وليس عيسى هو كن ولكن بكن كان . فكن من الله تعالى قول ، وليس كن مخلوقاً ، وكذب النصارى والجهمية على الله فى أمر عيسى انتهى .
Berkata Imam Ahmad  dalam ar rad ala al jahmiyah, "Dengan kalimat yang Dia letakkan (katakan) kepada Maryam ketika Dia berfirman kepadanya "kun" maka Isa ada dengan "kun"dan Isa bukanlah "kun" akan tetapi dengan "kun" dia ada. Maka "kun" adalah dari Allah dan itu adalah firman-Nya, dan "kun" bukan mahluk. Maka orang-orang Nasrani dan Jahmiyah telah berdusta atas nama Allah dalam perklara Isa. selesai
قوله : (ألقاها إلى مريم) قال ابن كثير : خلقه بالكلمة التى أرسل بها جبريل إلى مريم فنفخ فيها من روحه بأمر ربه عز وجل : فكان عيسى بإذن الله عز وجل ، فهو ناشىء عن الكلمة التي قال له كن فكان والروح التى أرسل بها : هو جبريل عليه السلام .
Makna (Yang dia sampaikan kepada Maryam)
Ibnu Katsir berkata, "Allah menciptakannya dengan kalimat yang dengan-nya dia mengutus Jibril kepada Maryam, lalu dia meniupkan padanya dari ruhNya dengan perintah Allah azza wajalla, maka jadilah Isa dengan ijin Allah, Isa berasal dari kalimat yang Dia katakana kepadanya "kun" maka dia ada, dan ruh yang Dia utus dengannya adalah jibril as.
وقوله : (وروح منه) قال أبى بن كعب : عيسى روح من الأرواح التى خلقها الله تعالى واستنطقها بقوله : '7 : 271' "ألست بربكم قالوا بلى"
Makna (ruh dari-Nya)
Berkata Ubay bin Ka'ab: Isa adalah salah satu tuh yang diciptakan oleh Allah ta'ala dan Dia memintanya berbicara dengan firman-Nya: "Bukankah Aku adalah Rabb kalian?" Maka mereka menjawab: "tentu" (al a'raf 172)
بعثه الله إلى مريم فدخل فيها  رواه عبد بن حميد وعبد الله بن أحمد فى زوائد المسند ، وابن جرير وابن أبى حاتم وغيرهم .
"Allah mengirim ruh tersebut kepada Maryam, maka ia masuk kepadanya" diriwayatkan oleh Abdu bin humaid, Abdullah bin Ahmad dalam Zawa'id al Musnad, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan lain-lainnya.
قال الحافظ : ووصفه بأنه منه ، فالمعنى أنه كائن منه ، كما فى قوله تعالى'45 : 12'" وسخر لكم ما في السماوات وما في الأرض جميعا منه "
Berkata al Hafidz, "Allah menyatakan bahwa ruh itu adalah dari-Nya. Maknanya adalah bahwa ruh itu ada karena Allah menciptakannya sebagaimana firman Allah, "Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi semuanya." (al jatsiyah 13)
فالمعنى أنه كائن منه ، كما أن معنى الأية الأخرى أنه سخر هذه الأشياء كائنة منه أي أنه مكون ذلك وموجده بقدرته وحكمته .
Maknanya semua itu ada karena Allah, sebagaimana makna ayat tersebut adalah bahwa Dia menundukkan semia itu sebagai ciptaan dari-Nya, yakni Dia menjadikan hal itu dan mengadakannya dengan kodrat dan hikmah-Nya."
قال شيخ الإسلام : المضاف إلى الله تعالى إذا كان معنى لا يقوم بنفسه ولا بغيره من المخلوقات وجب أن يكون صفة لله تعالى قائمة به ، وامتنع أن تكون إضافته إضافة مخلوق مربوب.
Syaikhul Islam berkata, "apa yang disandarkan kepada Allah ta'ala, jika ia merupakan sebuah makna yang tidak berdiri sendiri dan tidak pula dengan selain-Nya dari mahluk-mahluk-Nya, maka dipastikan bahwa ia merupakan sifat Allah yang senantiasa ada pada-Nya, tidak mungkin dengan penyandaran ini ia adalah mahluk yang diatur.
وإذا كان المضاف عيناً قائمة بنفسها كعيسى وجبريل عليهما السلام وأرواح بني آدم امتنع أن تكون صفة لله تعالى ، لأن ما قام بنفسه لا يكون صفة لغيره.
Jika yang disandarkan merupakan sesuatu yang berdiri sendiri seperti Isa, Jibril as dan arwah-arwah Bani Adam, maka ia tidak mungkin menjadi sifat bagi Allah ta'ala, karena sesuatu yang berdiri sendiri tidak mungkin menjadi sifat bagi yang lain.
لكن الأعيان المضافة إلى الله تعالى على وجهين
Hanya saja sesuatu yang disandarkan kepada Allah ta'ala menjadi dua bagian:
أحدهما : أن تضاف إليه لكونه خلقها وأبدعها ، فهذا شامل لجميع المخلوقات، كقولهم : سماء الله ، وأرض الله . فجميع المخلوقين عبيد الله ، وجميع المال مال الله
Pertama, ia disandarkan kepada Allah karena Dia yang menciptakan dan mengadakannya, ini mencakup seluruh mahluk, seperti ucapan mereka, "langit Allah dan bumi Allah". Seluruh mahluk adalah hamba-hamba bagi Allah dan semua harta adalah harta Allah
الوجه الثانى : أن يضاف إليه لما خصه به من معنى يحبه ويأمر به ويرضاه ، كما خص البيت العتيق بعبادة فيه لا تكون فى غيره. وكما يقال فى مال الخمس والفىء : هو مال الله ورسوله
Kedua, ia disandarkan kepada-Nya karena Dia mengkhususkan dengan sebuah makna yang Dia cintai, Dia perintahkan dan Dia ridhoi, sebagaimana Dia mengkhususkan baitullah dengan ibadah padanya yang tidak ada pada selainnya, sebagaimana harta seperlima dan fa'i adalah disebut dengan harta Allah dan rasul-Nya.
ومن هذا الوجه : فعباد الله هم الذين عبدوه وأطاعوا أمره . فهذه إضافة تتضمن ألوهيته وشرعه ودينه ، وتلك إضافة تتضمن ربوبيته وخلقه .
Termasuk dalam bagian ini adalah hamba-hamba Allah, yaitu orang-orang yang menyembahNya dan mentaati perintahNya. Penyandaran ini mengandung uluhiyahNya, syari'atNya dan agamaNya, sementara penyandaran itu tadi mengandung rububiyah dan pemciptaanNya.
قوله : (والجنة حق والنار حق) أى وشهد أن الجنة التى أخبر بها الله تعالى فى كتابه أنه أعدها للمتقين حق ، أى ثابتة لا شك فيها
Makna (surga adalah haq dan neraka adalah haq)
Yakni bersaksi bahwa surga yang Allah kabarkan di dalam kitab-Nya, bahwa Dia menyiapkannya untuk hamba-hambaNya yang bertaqwa, adalah haq, yakni benar tanpa keraguan padanya
وشهد أن النار التى أخبر بها تعالى فى كتابه أنه أعدها للكافرين حق كذلك ثابتة ، كما قال تعالى :
Dia juga bersaksi bahwa neraka yang Allah kabarkan di dalam kitab-Nya, bahwa Allah menyiapkannya untuk orang-orang kafir adalah haq, yaknibenar tanpa keraguan padanya sebagaimana firman-Nya:
سابقوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها كعرض السماء والأرض أعدت للذين آمنوا بالله ورسله ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم"
Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (al hadid 21)
 وقال تعالى : '2 : 24'" فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدت للكافرين"
Allah berfirman, Maka takutlah kamu kepada neraka yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia. Ia telah disediakan bagi orang-orang kafir (al baqoroh 24)
 وفى الآيتين ونظائرهما دليل على أن الجنة والنار مخلوقتان الآن ، خلافا للمبتدعة . وفيهما الإيمان بالمعاد .
Dua ayat ini dan ayat-ayat lain yang semakna dengannya menetapkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan sekarang, hal ini menyelisihi pendapat ahli bid'ah. Dua ayat ini juga menetapkan adanya hari kebangkitan.
وقوله : (أدخله الله الجنة على ما كان من العمل) هذه الجملة جواب الشرط وفى رواية : أدخله الله من أى أبواب الجنة الثمانية شاء.
Makna (niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga sesuai dengan amal yang dia lakukan)
Kalimat ini adalah jawaban dari kalimat syarat. Dalam sebuah riwayat, "Niscaya Allah memasukkannya melalui salah satu pintu surga yang delapan yang orang itu kehendaki."
 قال الحافظ : معنى قوله : على ما كان من العمل أى من صلاح أو فساد ، لأن أهل التوحيد لابد لهم من دخول الجنة. ويحتمل أن يكون معنى قوله : على ما كان من العمل أن يدخله الجنه على حسب أعمال كل منهم فى الدرجات .
Berkata al Hafidz, makna ucapan "sesuai dengan amal yang dia lakukan" yakni yang baik maupun yang tidak baik karena ahli tauhid pasti masuk surga. Bisa pula makna "sesuai dengan amal yang dia lakukan" yakni penduduk surga masuk menurut amal masing-masing sesuai dengan derajat mereka.
قال القاضى عياض : ما ورد فى حديث عبادة يكون مخصوصاً لمن قال ما ذكره صلى الله عليه وسلم وقرن بالشهادتين حقيقة الإيمان والتوحيد الذي ورد في حديثه فيكون له من الأجر ما يرجح على سيئاته ويوجب له المغفرة والرحمة ودخول الجنة لأول وهلة .
Berkata al Qodhi 'Iyadh, apa yang tercantum dalam hadits Ubadah dikhususkan untuk orang yang mengucapkan apa yang disabdakan oleh Nabi saw dan dia menyandingkan dua kalimat syahadat dengan hakikat iman dan tauhid, yang tercantum dalam haditsnya tersebut, maka dia meraih pahala yang lebih berat dibandingkan dengan keburukan-keburukannya dan menyebabkannya pasti meraih ampunan dan rahmat Allah serta masuk surga sejak awal.
Disalin secara bebas dari buku Fathul Majid.