Keutamaan Tauhid - Hadits Ubadah bin Shomit ra



Ya Rabbi, Ajarkanlah Kepadaku Sesuatu yang dengannya aku mengingatMu & berdo'a kepadaMu"
وقوله ("عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأن محمداً عبده ورسوله ، وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه . والجنة حق ، أدخله الله الجنة على ما كان من العمل " . أخرجاه) .
Dari Ubadah bin ash Shamit ra, berkata, Rasulullah saw bersabda, barang siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu baginya, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, kalimatNya yang dia sampaikan kepada Maryam dan ruh dariNya, surga adalah haq dan neraka adalah haq, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga sesuai dengan amal yang dia lakukan (asy syaikhani)
عبادة بن الصامت بن قيس الأنصارى الخزرجى ، أبو الوليد ، أحد النقباء بدرى مشهور مات بالرملة سنة أربع وثلاثين وله اثنتان وسبعون سنة ، وقيل : عاش إلى خلافة معاوية رضى الله عنه .
Ubadah bin ash Shamit bin Qais an Anshari al Khazraji, Abu Walid, adalah salah seorang yang terpandang, ikut dalam perang Badar yang terkenal. Wafat tahun 34 H dalam usia 72 tahun, ada yang berkata dia hidup sampai masa kekhalifahan Mu'awiyah.
قوله (من شهد أن لا إله إلا الله) أى من تكلم بها عارفاً لمعناها ، عاملاً بمقتضاها ، باطناً وظاهراً ، فلابد فى الشهادتين من العلم واليقين والعمل بمدلولها،  كما قال الله تعالى : '7 4 : 19'"فاعلم أنه لا إله إلا الله" وقوله '43 : 86' "إلا من شهد بالحق وهم يعلمون" أما النطق بها من غير معرفة لمعناها ولا يقين ولا عمل بما تقتضيه : من البراءة من الشرك ، وإخلاص القول والعمل : قول القلب واللسان وعمل القلب والجوارح - فغير نافع بالإجماع .
(Barangsiapa yang bersaksi tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah) yakni barang siapa yang mengucapkannya dengan didasari mengetahui maknanya dan mengamalkan tuntutannya lahir dan batin. Maka syahadatin memerlukan ilmu, keyakinan dan amal terhadap tuntutannya sebagaimana firman Allah "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah" --Muhammad 19-- dan firmanNya "akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui (bersyahadat) yang haq dan mereka mengetahui (maknanya)" -- az Zukhruf 86.-- Adapun sekedar mengucapkannya tanpa mengetahui maknanya, tanpa keyakinan dan mengamalkan tuntutannya berupa berlepas diri dari syirik, mengikhlaskan perkataan dan perbuatan: perkataan hati dan lisan, perbuatan hati dan anggota badan maka itu tidak berguna.

قال القرطبى فى المفهم على صحيح مسلم : باب لا يكفى مجرد التلفظ بالشهادتين بل لابد من استيقان القلب - هذه الترجمة تنبيه على فساد مذهب غلاة المرجئة ، القائلين بأن التلفظ بالشهادتين كاف فى الإيمان.
Al Qurthubi dalam al mufhim ala shahih muslim, bab tidaklah cukup sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat akan tetap harus didukung keyakinan hati. Penjelasan bab ini merupakan bukti rusaknya pandangan golongan murjiah ekstrem bahwa sekedar mengucapkan syahadatain sudah cukup dalam iman.
 وأحاديث هذا الباب تدل على فساده . بل هو مذهب معلوم الفساد من الشريعة لمن وقف عليها . ولأنه يلزم منه تسويغ النفاق ، والحكم للمنافق بالإيمان الصحيح . وهو باطل قطعاً ا هـ .
Dan hadits-hadits dalam bab ini menetapkan kerusakannya, bahkan kerusakan mazhab ini sudah dimaklumi dalam syariat bagi siapa yang mengetahuinya, karena mazhab ini berarti membolehkan kemunafikan dan menghukumi bahwa iman orang munafik adalah shahih dan batil tanpa ragu. Demikian al Qurthubi.
وفى هذا الحديث ما يدل على هذا . وهو قوله : من شهد فإن الشهادة لا تصح إلا إذا كانت عن علم ويقين وإخلاص وصدق .
Dalam hadits ini terdapat petunjuk kepada hal ini, yaitu ucapannya: barangsiapa bersaksi  maka kesaksiannya tidak sah kecuali jika berpijak kepada ilmu, keyakinan, keikhlasan dan kebenaran.
قال النووي : هذا حديث عظيم جليل الموقع ، وهو أجمع - أو من أجمع - الأحاديث المشتملة على العقائد . فإنه صلى الله عليه وسلم جمع فيه ما يخرج من ملل الكفر على اختلاف عقائدههم وتباعدها . فاقتصر صلى الله عليه وسلم فى هذه الأحرف على ما يباين جميعهم ا هـ .
An Nawawi berkata, "Ini adalah hadits yang agung dan memiliki kedudukan mulia. Ini adalah hadits yang paling luas maknanya atau termasuk hadits yang paling simpel tetapi bermakna luas yang mengandung masalah akidah. Nabi saw mengumpulkan didalamnya apa yang dikeluarkan dari aliran-aliran kekufuran dengan berbagai macam aqidah dan perbedaannya yang berjauhan, maka beliau menetapkan batasan dengan kalimat ini dalam hadits ini apa yg menjelaskan seluruhnya. Demikian an Nawawi.
ومعنى لا إله إلا الله لا معبود بحق إلا الله. وهو فى غير موضع من القرآن، ويأتيك فى قول البقاعى صريحا قوله (وحده) تأكيد للإثبات (لا شريك له) تأكيد للنفى . قال الحافظ :
Makna la ilaha ilallah adalah tidak ada sesembahan yang haq selain Allah. Ia tertera tidak hanya dalam satu tempat dari al Qur'an. Ia hadir kepada kita dalam perkataan alBiqa'i secara jelas, yaitu ucapannya (semata) menegaskan penetapan (tiada sekutu baginya) menetapkan peniadaan. Ibi dikataan oleh al Hafidz
 كما قال تعالى : '2 : 163'"وإلهكم إله واحد لا إله إلا هو الرحمن الرحيم" وقال : '21 : 25' " وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إليه أنه لا إله إلا أنا فاعبدون " وقال : '7 : 65' "وإلى عاد أخاهم هوداً قال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره" فأجابوه رداً عليه بقولهم : " أجئتنا لنعبد الله وحده ونذر ما كان يعبد آباؤنا " وقال تعالى : '22 : 62' " ذلك بأن الله هو الحق وأن ما يدعون من دونه هو الباطل وأن الله هو العلي الكبير " .
Sebagaimana firman Allah swt, "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"  (2:163) Allah juga berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, "bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku." (21:25) Allah juga berfirman, "Dan Kami telah mengutus kepada kaum 'Ad saudara mereka, Hud ia berkata, "Hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain-Nya (6:65) Maka mereka menjawab sebagai bantahan dengan ucapan mereka, "Apakah kamu  datang kepada kami , agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? (7:70) Dan Allah berfirman, "Kuasa Allah yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar (22:62).
فتضمن ذلك نفى الإلهية عما سوى الله ، وهي العبادة . وإثباتها لله وحده لا شريك له ، والقرآن من أوله إلى آخره يبين هذا ويقرره ويرشد إليه .
Hal itu mengandung peniadaan terhadap ilahiyah (predikat sebagai yang disembah) dari selain Allah, yaitu ibadah dan penetapannya hanya bagi Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Al Qur'an dari awal hingga akhir menjelaskan dan menetapkan hakikiat ini serta membimbing kepadanya.
فالعبادة بجميع أنواعها إنما تصدر عن تأله القلب بالحب والخضوع والتذلل رغباً ورهباً، وهذا كله لا يستحقه إلا الله تعالى، كما تقدم فى أدلة هذا الباب وما قبله. فمن صرف من ذلك شيئاً لغير الله فقد جعله لله نداً، فلا ينفعه مع ذلك قول ولا عمل .
Ibadah dengan berbagai macamnya hanya berasal dari penghambaan hati dalam bentuk kecintaan, ketundukan dan kerendahan, dalam keadaan takut dan berharap, dan semua ini hanya Allah semata yang berhak atasnya, sebagaimana telah dijelaskan pada dalil-dalil bab ini dan yang sebelumnya. Barangsiapa memberikan sebagian dari itu kepada selain Allah, maka dia telah mengangkat sekutu bagi Allah, dan dengan demikian perkataan dan perbuatannya menjadi tidak berguna.
(ذكر كلام العلماء ، فى معنى لا إله إلا الله)
Perkataan para ulama tentang makna la ilaha illallah
قد تقدم كلام ابن عباس ، وقال الوزير أبو المظفر فى الإفصاح : قوله : شهادة أن لا إله إلا الله يقتضى أن يكون الشاهد عالماً بأنه لا إله إلا الله كما قال تعالى : "فاعلم أنه لا إله إلا الله"
Telah datang perkataan ibnu abbas, berkata al wazir abu al muzhaffar berkata dalam al ifshah, "Ucapan-nya "syahadatu an la ilaha illallah" berarti bahwa orang yang bersaksi dengannya mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Sebagaimana firman Allah "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah (Muhammad 19)
قال: واسم (الله) بعد (إلا) من حيث أنه الواجب له الإلهية ، فلا يستحقها غيره سبحانه . قال : وجملة الفائدة فى ذلك : أن تعلم أن هذه الكلمة مشتملة على الكفر بالطاغوت والإيمان بالله ، فإنك لما نفيت الإلهية وأثبت الإيجاب لله سبحانه كنت ممن كفر بالطاغوت وآمن بالله .
Dia berkata nama (Allah) setelah (kecuali) adalah dari segi bahwa ilahiyah merupakan hak wajib bagiNya, maka selainNya tidak berhak atasnya. Dia berkata, "Faidah globalnya adalah hendaknya anda mengetahui bahwa kalimat ini mengandung kewajiban kafir kepada thagut dan beriman kepada Allah. Ketika anda menafikan ilahiyah (dari selain Allah) dan menetapkannya hanya untuk Allah swt, maka anda termasuk orang yang kufur kepada thagut dan beriman kepada Allah."
وقال ابن القيم فى البدائع رداً لقول من قال : إن المستثنى مخرج من المستثنى منه. قال ابن القيم : بل هو مخرج من المستثنى منه وحكمه ، فلا يكون داخلاً فى المستثنى ، إذ لو كان كذلك لم يدخل الرجل فى الإسلام بقوله : لا إله إلا الله لأنه لم يثبت الإلهية لله تعالى . وهذه أعظم كلمة تضمنت بالوضع نفى الإلهية عما سوى الله وإثباتها له بوصف الاختصاص . فدلالتها على إثبات إلهيته أعظم من دلالة قولنا : (الله إله) ولا يستريب أحد فى هذا البتة . انتهى بمعناه .
Berkata ibnul Qayyim dalam al-Bada'i al fawa'id, membantah pendapat yang berkata bahwa al mustatsna (yang dikecualikan) dikeluarkan dari al mustatsna minhu (yang dikecualikan darinya). Dia berkata, "Bahkan ia dikeluarkan dari al mustatsna minhu dan hukumnya sekaligus, sehingga ia tidak termasuk kedalam al mustatsna, karena jika demikian maka seseorang tidak masuk Islam dengan mengatakan la ilaha illallah, karena dia tidak menetapkan ilahiyah bagi Allah ta'ala. Kalimat ini adalah kalimat yang paling agung yang – dari sisi peletakkannya dalam bahasa – mengandung penafian terhadap ilahiyah dari selain Allah dan penetapannya bagiNya secara khusus. Petunjuknya terhadap penetapan ilahiyah lebih agung daripadapetunjuk ucapan kta "Allah adalah Tuhan" dan tidak ada yang meragukan ini sedikitpun." Demikian Ibnul Qayyim secara ringkas.
وقال أبو عبد الله القرطبي فى تفسيره (لا إله إلا الله) أى لا معبود إلا هو . وقال الزمخشرى : الإله من أسماء الأجناس . كالرجل والفرس ، يقع على كل معبود بحق أو باطل ، ثم غلب على المعبود بحق .
Berkata Abu Abdullah al Qurthubi dalam tafsirnya, la ilaha illallah yakni tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan berkata Zamakhsyari, al ilah termasuk isim jins (kata jenis) seperti laki-laki dan kata kuda. Kata ini diberikan kepada setiap yang disembah benar atau batil, kemudian penggunaannya yang dominan adalah untuk yang disembah secara benar.
وقال شيخز الإسلام : الإله هو المعبود المطاع ، فإن الإله هو المألوه ، والمألوه هو الذى يستحق أن يعبد . وكونه يستحق أن يعبد هو بما اتصف به  من  الصفات التى
تستلزم أن يكون هو المحبوب غاية الحب ، المخضوع له غاية الخضوع
Syaikhul Islam berkata, al-ilah adalah yang disembah dan ditaati karena al-ilah adalah al ma-luf (yang dituhankan) dan al ma-luuh adalah yang berhak disembah. Dia berhak disembah karena Dia mempunyai sifat-sifat yang menuntutnya menjadi yang dicintai dengan kecintaan yang paling tinggi dan ditaati dengan ketaatan yang mendalam.
قال : فإن الإله هو المحبوب المعبود الذى تألهه القلوب بحبها ، وتخضع له وتذل له ، وتخافه وترجوه ، وتنيب إليه فى شدائدها ، وتدعوه فى مهماتها ، وتتوكل عليه فى مصالحها ، وتلجأ إليه وتطمئن بذكره ، وتسكن إلى حبه ، وليس ذلك إلا لله وحده ، ولهذا كانت (لا إله إلا الله) أصدق الكلام ، وكان أهلها أهل الله وحزبه ، والمنكرون لها أعداءه وأهل غضبه ونقمته ، فإذا صحت صح بها كل مسألة وحال وذوق ، وإذا لم يصححها العبد فالفساد لازم له فى علومه وأعماله .
Syaikhul Islam kemudian berkata, al ilah adalah yang dicintai lagi disembah, yang dituhankan oleh hati dengan mencintainya, mematuhinya, merendah, takut dan berharap kepadanya, kembali kepadanya dalam kesulitan, berdoa kepadanya dalam perkara-perkara penting, bertawakkal kepadanya untuk meraih kebaikan-kebaikan, berlindung kepadanya, merasa tentram dengan menyebutnya, merasa tenang dengan mencintainya, semua ini hanya untuk Allah semata. Oleh karena itu, la ilaha illallah adalah perkataan paling benar, para pengikut dan penganutnya adalah pengikut Allah dan golonganNya. Sedangkan orang-orang yang mengingkarinya adalah musuh-musuh Allah, dan orang-orang yang berhak mendapatkan azab dan murkaNya. Jika kalimat ini benar, maka benarlah semua masalah, keadaan dan perasaan. Jika seorang hamba tidak meluruskannya maka kerusakan pasti terjadi pada ilmu dan amal perbuatannya.
قال ابن القيم : (الإله) هو الذى تألهه القلوب محبة وإجلالاً وإنابة ، وإكراماً وتعظيماً
وذلاً وخضوعاً وخوفاً ورجاء وتوكلاً .
Berkata ibnul Qayyim, al ilah adalah yang dituhankan oleh hati dengan kecintaan, pengagungan, ketergantungan, pemuliaan, penghormatan, kerendahan, kepatuhan,ketakutan, harapan dan tawakal.
وقال ابن رجب : (الإله) هو الذى يطاع فلا يعصى ، هيبة له وإجلالاً ، ومحبة وخوفاً ورجاء ، وتوكلاً عليه ، وسؤالاً منه ودعاء له ، ولا يصلح هذا كله إلا الله عز وجل ، فمن أشرك مخلوقاً فى شئ من هذه الأمور التي هي من خصائص الإلهية كان ذلك قدحاً في إخلاصه فى قول (لا إله إلا الله) وكان فيه من عبودية المخلوق بحسب مافيه من ذلك .
Berkata ibnu rajab, al ilah adalah yang ditaati sehingga dia tidak didurhakai karena rasa penghormatan, pengagungan, kecintaan, ketakutan, harapan, tawakkal, permintaan dan doa kepadanya. Semua ini hanya patut diberikan kepada Allah azza wa jalla. Siapa yang menyekutukan seorang mahluk dengan Allah dalam salah satu perkara-perkara ini yang merupakan keistimewaan ilahiyah, maka hal itu merupakan penodaan terhadap keikhlasannya dalam mengucapkan la ilaha ilallah, dan sikap itu mengandung penghambaan kepada mahluk sebagaimana kadar apa yang ada padanya dari hal itu.
وقال البقاعي : لا إله إلا الله ، أى انتفاء عظيماً أن يكون معبود بحق غير الملك الأعظم ، فإن هذا العلم هو أعظم الذكرى المنجية من أهوال الساعة ، وإنما يكون علماً إذا كان نافعاً ، وإنما يكون نافعاً إذا كان مع الإذعان والعمل بما تقتضيه ، وإلا فهو جهل صرف .
Berkata al Biqa'i, la ilaha illallah yakni penafian besar adanya tuhan yang haq selain Allah yang Maharaja lagi Maha agung. Ilmu ini termasuk dzikir teragung yang pasti menyelamatkan dari ketakutan-ketakutan  Hari Kiamat, ia menjadi sebuah ilmu manakala ia berguna, ia menjadi berguna manakala diiringi dengan ketundukan dan pelaksanaan terhadap konsekuensinya, jika tidak maka ia adalah kejahilan murni.
وقال الطيبي : (الإله) فعال بمعنى مفعول ، كالكتاب بمعنى المكتوب ، من أله إلهة أى عبد عبادة . قال الشارح : وهذا كثير فى كلام العلماء وإجماع منهم .
Ath thibi berkata, al ilah dengan wazan (timbangan kata) fi'aalun bermakna maf'ulun (yang di...) seperti al kitabu bermakna al maktuubu, dari kata dasar aliha-ilahatan yakni ubida-ibadatan (disembah dengan diibadahi). Pensyarah berkata, ini banyak tercantum di dalam perkataan para ulama dan merupakan ijma dari mereka.
فدلت (لا إله إلا الله) على نفي الإلهية عن كل ما سوى الله تعالى كائناً ما كان ، وإثبات الإلهية لله وحده دون كل ما سواه ، و هذا هو التوحيد الذى دعت إليه الرسل ودل عليه القرآن من أوله إلى آخره ، كما قال تعالى عن الجن : '72 : 1'
Maka la ilaha illallah menunjukkan peniadaan terhadap ilahiyah dari selain Allah, apapun ia, dan penetapannya hanya untuk Allah semata bukan selainNya. Inilah tauhid yang diserukan para Rasul dan al Qur'an menunjukkannya dari awal hingga akhir, seperti firman Allah tentang jin,
" قل أوحي إلي أنه استمع نفر من الجن فقالوا إنا سمعنا قرآنا عجبا * يهدي إلى الرشد فآمنا به ولن نشرك بربنا أحدا "
Katakanlah (hai Muhammad), telah diwahyukan kepadamu bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan al Qur'an, lalu mereka berkata sesungguhnya kami telah mendengarkan yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Rabb kami. ( al Jin 1-2)
فلا إله إلا الله لا تنفع إلا من عرف مدلولها نفياً وإثباتاً ، واعتقد ذلك وقبله وعمل به . وأما من قالها من غير علم واعتقاد وعمل ، فقد تقدم فى كلام العلماء أن هذا جهل صرف ، فهى حجة عليه بلا ريب .
Maka la ilaqha ilallah tidak berguna kecuali bagi orang yang mengetahui kandungannya dari sisi apa yang dnafikan dan apa yang ditetapkan, meyakni hal itu dan mengamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya tanpa ilmu, tanpa keyakinan dan tanpa amal perbuatan maka telah hadir ucapan para ulama bahwa ini adalah kejahilan murni, ia merupakan hujjah atasnya tanpa ragu.
فقوله فى الحديث وحده لا شريك له تأكيد وبيان لمضمون معناها . وقد أوضح الله ذلك وبينه فى قصص الأنبياء والمرسلين في كتابه المبين ، فما أجهل عباد القبور بحالهم ! وما أعظم ما وقعوا فيه من الشرك المنافى لكلمة الاخلاص لا إله إلا الله ! فإن مشركي العرب ونحوهم جحدوا لا إله إلا الله لفظاً ومعنى .
Penggalan hadits, wahdahu la syarikalah, merupakan penegasan dan penjelasan tentang kandungan maknanya. Allah telah menjelaskan hal itu dan menerangkannya dalam kisah-kisah para nabi dan rasul yang tertulis di dalam kitabNya yang mulia. Betapa jahil para pemuja kuburan terhadap keadaan mereka sendiri. Betapa besar syirik mereka dimana mereka terjerumus kedalamnya yang menafikan kalimat ikhlas la ilaha ilallah dari sisi lafaz dan makna, sementara orang-orang musyrik itu mengakuinya dari sisi lafaz dan mengingkarinya dari sisi makna.
وهؤلاء المشركون أقروا بها لفظاً وجحدوها معنى ، فتجد أحدهم يقولها وهو يأله غير الله بأنواع العبادة ، كالحب والتعظيم ، والخوف والرجاء والتوكل والدعاء ، وغير
ذلك من أنواع العبادة .
Kita melihat salah seorang dari mereka mengucapkannya, tetapi pada saat yang sama dia menuhankan selain Allah dengan berbagai bentuk ibadah, seperti kecintaan, pengagungan, ketakutan, harapan, tawakkal, do'a dan macam-macam ibadah lainnya.
بل زاد شركهم على شرك العرب بمراتب ، فإن أحدهم إذا وقع فى شدة أخلص الدعاء لغير الله تعالى ، ويعتقدون أنه أسرع فرجاً من الله ، بخلاف حال المشركين الأولين ، فإنهم يشركون في الرخاء ، وأما في الشدائد فإنما يخلصون لله وحده ،
Bahkan syirik mereka lebih parah beberapa tingkatan di atas syirik orang-orang musyrik Arab. Sebagian dari mereka jika dia mengalami kesulitan, maka dia memurnikan doa kepada selain Allah ta'ala, mereka meyakini bahwa hal itu lebih cepat mengangkat kesulitan daripada berdo'a kepada Allah, berbeda dengan keadaan orang-orang musyrik angkatan pertama, mereka menyekutukan Allah dalam keadaan makmur sedangkan dalam keadaan sulit mereka mengikhlaskan diri kepada Allah,
كما قال تعالى '29 : 65' " فإذا ركبوا في الفلك دعوا الله مخلصين له الدين فلما نجاهم إلى البر إذا هم يشركون " الآية . فبهذا يتبين أن مشركي أهل هذه الأزمان أجهل بالله وبتوحيده من مشركي العرب ومن قبلهم .
Sebagaimana firmanNya, Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo'a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya, tetapi tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai kedarat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah (al ankabut 65) Dengan ini terbukti bahwa orang-orang musyrik zaman ini lebih jahil tentang Allah dan bertauhid kepadaNya daripada orang-orang musyrik Arab sebelum mereka.
معنى محمد رسول الله
وقوله : (وأن محمداً عبده ورسوله) أي وشهد بذلك ، وهو معطوف على ما قبله على نية تكرار العامل ، ومعنى العبد هنا المملوك العابد ، أي أنه مملوك لله تعالى.  والعبودية الخاصة وصفه، كما قال تعالى : '39 : 26' "أليس الله بكاف عبده"
Makna Muhammad Utusan Allah
(Bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) yakni bersaksi demikian, ia terinduk kepada ucapan sebelumnya dengan asumsi terulangnya pelaku. Makna "al abdu" disini adalah sahaya yang dimiliki, yakni beliau dimiliki oleh Allah ta'ala. Predikat hamba yang khusus ini adalah sifat beliau, sebagaimana Allah berfirman , "Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-Nya. (az zumar 36)
فأعلى مراتب العبد العبودية الخاصة والرسالة فالنبى صلى الله عليه وسلم أكمل الخلق فى هاتين الصفتين الشريفتين.
Derajat seorang hamba tertinggi adalah predikat hamba yang khusus dan kerasulan. Manusia paling sempurna dalam dua kriteria yang mulia ini adalah nabi sholallahu 'alaihi wa sallam.
 وأما الربوبية والإلهية فهما حق الله تعالى ، لا يشركه فى شئ منهما ملك مقرب ولا نبى مرسل.
Adapun rububiyah dan uluhiyah maka keduanya hanyalah hak Allah ta'ala, tidak ada malaikat yang dekat (dengan Allah) tidak juga nabi yang diutus yang menyaingi Allah pada sedikitpun dari kedua hak ini.
وقوله : عبده ورسوله أتى بهاتين الصفتين وجمعهما دفعاً للإفراط والتفريط ، فإن كثيراً ممن يدعى أنه من أمته أفرط بالغلو قولاً وعملاً ،
"abduhu wa rasuluhu" Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam menghadirkan dan menggabungkan dua sifat ini demi menepis sikap ekstrim dan sikap asal-asalan, banyak orang yang mengaku sebagai ummat beliau bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) kepada beliau dalam perkataan dan perbuatan.
وفرط بترك متابعته ، واعتمد على الآراء المخالفة لما جاء به ، وتعسف فى تأويل أخباره وأحكامه ، بصرفها عن مدلولها والصدوف عن الانقياد لها مع إطراحها
Adapula yang bersikap meremehkan (asal-asalan) dalam mengikuti beliau, berpijak pada pendapat-pendapat yang bertentangan dengan ajaran yang beliau bawa, memaksakan diri menakwilkan berita-berita dan hukum-hukumnya dengan memalingkannya dari artinya yang lurus, menolak tunduk kepadanya dan mencampakkannya.
فإن شهادة أن محمداً رسول الله تقتضى الإيمان به وتصديقه فيما أخبر،
Syahadat muhammad rasulullah menuntut beriman kepadanya, mempercayai berita yang beliau sampaikan
 وطاعته فيما أمر ، والانتهاء عما عنه نهى وزجر ، وأن يعظم أمره ونهيه ، ولا يقدم عليه قول أحد كائناً من كان - والواقع اليوم وقبله - ممن يتنسب إلى العلم من القضاة والمفتين - خلاف ذلك ، والله المستعان.
Menaati perintah beliau, berhenti dari apa yang beliau larang dan hardik, menghargai perintah dan larangan beliau dan tidak mendahulukan ucapan seseorang di atas sabda beliau siapapun orang itu. Tapi yang terjadi pada zman ini dari orang-orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dari kalangan pafa hakim dan pemberi fatwa menyelisihi dari hal ini. Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan.
 وروى الدارمى فى مسنده عن "عبد الله بن سلام رضى الله عنه أنه كان يقول : إنا لنجد صفة رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنا أرسلناك شاهداً ومبشراً ونذيراً وحرزاً للأميين ، أنت عبدي ورسولي ، سميته المتوكل ، ليس بفظ ولا غليظ ، ولا صخاب بالأسواق ، ولا يجزى بالسيئة مثلها ، ولكن يعفو ويتجاوز ، ولن أقبضه حتى يقيم الملة المتعوجة بأن يشهد أن لا إله إلا الله ، يفتح به أعيناً عمياً وآذاناً صماً وقلوباً غلفاً  "
Dalam musnadnya ad Darimi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam ra, bahwa dia berkata,"Sesungguhnya kami benar-benar mendapati sifat Rasulullah saw: Sesungguhnya Kami (Allah) mengutusmu sebagai saksi, pemberi berita gembira, penyampai peringatan dan pelindung bagi orang-orang yang ummi, kamu adalah hambaKu dan Utusanku. Aku menamakannya al mutawakkil, bukan orang yang kasar lagi keras, bukan pula orang yang suka berteriak di pasar-pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi memaafkan dan memaklumi, Aku tidak akan mewafatkannya sebelum dia meluruskan agama yang bengkok dengan kesaksian bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengannya Dia membuka mata-mata yang buta, telinga-telinga yang tuli dan hati-hati yang terkunci
قال عطاء بن يسار : وأخبرنى أبو واقد الليثى أنه سمع كعباً يقول مثل ما قال ابن سلام .
Atha bin yasar berkata, Abu waqid al Laitsi mengabarkan kepadaku bahwa dia juga mendengar Ka'ab mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh Abdullah bin Salam
معنى أن عيسى عبد الله ورسوله
قوله : (وأن عيسى عبد الله ورسوله) أى خلافاً لما يعتقده النصارى أنه الله أو ابن الله ، أو ثالث ثلاثة . تعالى الله عما يقولون علواً كبيراً
Makna bahwa Isa adalah hamba dan utusannya
(bahwasanya Isa adalah hamba dan utusan-Nya) ini menyelisihi keyakinan orang nasrani bahwa Isa adalah Allah atau putra Allah atau satu dari tiga unsur. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka katakan dengan setinggi-tingginya.
'23 : 91'"ما اتخذ الله من ولد وما كان معه من إله"
"Allah sekali-kalu tidak mempunyai anak dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya" (al Mukminun 91)
 فلا بد أن يشهد أن عيسى عبد الله ورسوله على علم ويقين بأنه مملوك لله ، خلقه من أنثى بلا ذكر ، كما قال تعالى : '3 : 59'"إن مثل عيسى عند الله كمثل آدم خلقه من تراب ثم قال له كن فيكون" فليس رباً ولا إلهاً . سبحان الله عما يشركون
Harus disaksikan bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dengan landasan ilmu dan keyakinan bahwa dia dimiliki oleh Allah, Dia menciptakannya dari wanita tanpa laki-laki sebagaimana firman  Allah. "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia (ali imran 59)
" وقال : '4 : 172'"لن يستنكف المسيح أن يكون عبداً لله ولا الملائكة المقربون ومن يستنكف عن عبادته ويستكبر فسيحشرهم إليه جميعاً
Allah berfirman, "al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri maka nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya (an nisa 172)
 " ويشهد المؤمن أيضاً ببطلان قول أعدائه اليهود : أنه ولد بغى ، لعنهم الله تعالى . فلا يصح إسلام أحد علم ما كانوا يقولونه حتى يبرأ من قول الطائفتين جميعاً في عيسى عليه السلام ، ويعتقد ما قاله الله تعالى فيه : أنه عبد الله ورسوله .
Dan bersaksi orang beriman bahwa ucapan musuhnya "yahudi", bahwa dia (nabi isa as) adalah anak seorangwanita pezina adalah tidak benar, semoga Allah melaknat mereka. Maka Islam seseorang tidak sah sebelum dia berlepas diri dari seluruh ucapan dua golongan ini tentang isa as dan meyakini apa yang Allah katakana tentangnya yaitu bahwa dia adalah hamba dan utusan-Nya.
قوله : (وكلمته) إنما سمى عيسى عليه السلام كلمة لوجوده بقوله تعالى : كن كما قاله السلف من المفسرين.
Makna (dan kalimatnya)
Isa disebut kalimatNya karena keberadaannya dalam kalimat "kun" (jadilah) sebagaimana dikatakan para ahli tafsir dari kalangan salaf.
قال الإمام أحمد فى الرد على الجهمية بالكلمة التى ألقاها إلى مريم حين قال له كن فكان عيسى بكن وليس عيسى هو كن ولكن بكن كان . فكن من الله تعالى قول ، وليس كن مخلوقاً ، وكذب النصارى والجهمية على الله فى أمر عيسى انتهى .
Berkata Imam Ahmad  dalam ar rad ala al jahmiyah, "Dengan kalimat yang Dia letakkan (katakan) kepada Maryam ketika Dia berfirman kepadanya "kun" maka Isa ada dengan "kun"dan Isa bukanlah "kun" akan tetapi dengan "kun" dia ada. Maka "kun" adalah dari Allah dan itu adalah firman-Nya, dan "kun" bukan mahluk. Maka orang-orang Nasrani dan Jahmiyah telah berdusta atas nama Allah dalam perklara Isa. selesai
قوله : (ألقاها إلى مريم) قال ابن كثير : خلقه بالكلمة التى أرسل بها جبريل إلى مريم فنفخ فيها من روحه بأمر ربه عز وجل : فكان عيسى بإذن الله عز وجل ، فهو ناشىء عن الكلمة التي قال له كن فكان والروح التى أرسل بها : هو جبريل عليه السلام .
Makna (Yang dia sampaikan kepada Maryam)
Ibnu Katsir berkata, "Allah menciptakannya dengan kalimat yang dengan-nya dia mengutus Jibril kepada Maryam, lalu dia meniupkan padanya dari ruhNya dengan perintah Allah azza wajalla, maka jadilah Isa dengan ijin Allah, Isa berasal dari kalimat yang Dia katakana kepadanya "kun" maka dia ada, dan ruh yang Dia utus dengannya adalah jibril as.
وقوله : (وروح منه) قال أبى بن كعب : عيسى روح من الأرواح التى خلقها الله تعالى واستنطقها بقوله : '7 : 271' "ألست بربكم قالوا بلى"
Makna (ruh dari-Nya)
Berkata Ubay bin Ka'ab: Isa adalah salah satu tuh yang diciptakan oleh Allah ta'ala dan Dia memintanya berbicara dengan firman-Nya: "Bukankah Aku adalah Rabb kalian?" Maka mereka menjawab: "tentu" (al a'raf 172)
بعثه الله إلى مريم فدخل فيها  رواه عبد بن حميد وعبد الله بن أحمد فى زوائد المسند ، وابن جرير وابن أبى حاتم وغيرهم .
"Allah mengirim ruh tersebut kepada Maryam, maka ia masuk kepadanya" diriwayatkan oleh Abdu bin humaid, Abdullah bin Ahmad dalam Zawa'id al Musnad, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan lain-lainnya.
قال الحافظ : ووصفه بأنه منه ، فالمعنى أنه كائن منه ، كما فى قوله تعالى'45 : 12'" وسخر لكم ما في السماوات وما في الأرض جميعا منه "
Berkata al Hafidz, "Allah menyatakan bahwa ruh itu adalah dari-Nya. Maknanya adalah bahwa ruh itu ada karena Allah menciptakannya sebagaimana firman Allah, "Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi semuanya." (al jatsiyah 13)
فالمعنى أنه كائن منه ، كما أن معنى الأية الأخرى أنه سخر هذه الأشياء كائنة منه أي أنه مكون ذلك وموجده بقدرته وحكمته .
Maknanya semua itu ada karena Allah, sebagaimana makna ayat tersebut adalah bahwa Dia menundukkan semia itu sebagai ciptaan dari-Nya, yakni Dia menjadikan hal itu dan mengadakannya dengan kodrat dan hikmah-Nya."
قال شيخ الإسلام : المضاف إلى الله تعالى إذا كان معنى لا يقوم بنفسه ولا بغيره من المخلوقات وجب أن يكون صفة لله تعالى قائمة به ، وامتنع أن تكون إضافته إضافة مخلوق مربوب.
Syaikhul Islam berkata, "apa yang disandarkan kepada Allah ta'ala, jika ia merupakan sebuah makna yang tidak berdiri sendiri dan tidak pula dengan selain-Nya dari mahluk-mahluk-Nya, maka dipastikan bahwa ia merupakan sifat Allah yang senantiasa ada pada-Nya, tidak mungkin dengan penyandaran ini ia adalah mahluk yang diatur.
وإذا كان المضاف عيناً قائمة بنفسها كعيسى وجبريل عليهما السلام وأرواح بني آدم امتنع أن تكون صفة لله تعالى ، لأن ما قام بنفسه لا يكون صفة لغيره.
Jika yang disandarkan merupakan sesuatu yang berdiri sendiri seperti Isa, Jibril as dan arwah-arwah Bani Adam, maka ia tidak mungkin menjadi sifat bagi Allah ta'ala, karena sesuatu yang berdiri sendiri tidak mungkin menjadi sifat bagi yang lain.
لكن الأعيان المضافة إلى الله تعالى على وجهين
Hanya saja sesuatu yang disandarkan kepada Allah ta'ala menjadi dua bagian:
أحدهما : أن تضاف إليه لكونه خلقها وأبدعها ، فهذا شامل لجميع المخلوقات، كقولهم : سماء الله ، وأرض الله . فجميع المخلوقين عبيد الله ، وجميع المال مال الله
Pertama, ia disandarkan kepada Allah karena Dia yang menciptakan dan mengadakannya, ini mencakup seluruh mahluk, seperti ucapan mereka, "langit Allah dan bumi Allah". Seluruh mahluk adalah hamba-hamba bagi Allah dan semua harta adalah harta Allah
الوجه الثانى : أن يضاف إليه لما خصه به من معنى يحبه ويأمر به ويرضاه ، كما خص البيت العتيق بعبادة فيه لا تكون فى غيره. وكما يقال فى مال الخمس والفىء : هو مال الله ورسوله
Kedua, ia disandarkan kepada-Nya karena Dia mengkhususkan dengan sebuah makna yang Dia cintai, Dia perintahkan dan Dia ridhoi, sebagaimana Dia mengkhususkan baitullah dengan ibadah padanya yang tidak ada pada selainnya, sebagaimana harta seperlima dan fa'i adalah disebut dengan harta Allah dan rasul-Nya.
ومن هذا الوجه : فعباد الله هم الذين عبدوه وأطاعوا أمره . فهذه إضافة تتضمن ألوهيته وشرعه ودينه ، وتلك إضافة تتضمن ربوبيته وخلقه .
Termasuk dalam bagian ini adalah hamba-hamba Allah, yaitu orang-orang yang menyembahNya dan mentaati perintahNya. Penyandaran ini mengandung uluhiyahNya, syari'atNya dan agamaNya, sementara penyandaran itu tadi mengandung rububiyah dan pemciptaanNya.
قوله : (والجنة حق والنار حق) أى وشهد أن الجنة التى أخبر بها الله تعالى فى كتابه أنه أعدها للمتقين حق ، أى ثابتة لا شك فيها
Makna (surga adalah haq dan neraka adalah haq)
Yakni bersaksi bahwa surga yang Allah kabarkan di dalam kitab-Nya, bahwa Dia menyiapkannya untuk hamba-hambaNya yang bertaqwa, adalah haq, yakni benar tanpa keraguan padanya
وشهد أن النار التى أخبر بها تعالى فى كتابه أنه أعدها للكافرين حق كذلك ثابتة ، كما قال تعالى :
Dia juga bersaksi bahwa neraka yang Allah kabarkan di dalam kitab-Nya, bahwa Allah menyiapkannya untuk orang-orang kafir adalah haq, yaknibenar tanpa keraguan padanya sebagaimana firman-Nya:
سابقوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها كعرض السماء والأرض أعدت للذين آمنوا بالله ورسله ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم"
Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (al hadid 21)
 وقال تعالى : '2 : 24'" فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدت للكافرين"
Allah berfirman, Maka takutlah kamu kepada neraka yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia. Ia telah disediakan bagi orang-orang kafir (al baqoroh 24)
 وفى الآيتين ونظائرهما دليل على أن الجنة والنار مخلوقتان الآن ، خلافا للمبتدعة . وفيهما الإيمان بالمعاد .
Dua ayat ini dan ayat-ayat lain yang semakna dengannya menetapkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan sekarang, hal ini menyelisihi pendapat ahli bid'ah. Dua ayat ini juga menetapkan adanya hari kebangkitan.
وقوله : (أدخله الله الجنة على ما كان من العمل) هذه الجملة جواب الشرط وفى رواية : أدخله الله من أى أبواب الجنة الثمانية شاء.
Makna (niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga sesuai dengan amal yang dia lakukan)
Kalimat ini adalah jawaban dari kalimat syarat. Dalam sebuah riwayat, "Niscaya Allah memasukkannya melalui salah satu pintu surga yang delapan yang orang itu kehendaki."
 قال الحافظ : معنى قوله : على ما كان من العمل أى من صلاح أو فساد ، لأن أهل التوحيد لابد لهم من دخول الجنة. ويحتمل أن يكون معنى قوله : على ما كان من العمل أن يدخله الجنه على حسب أعمال كل منهم فى الدرجات .
Berkata al Hafidz, makna ucapan "sesuai dengan amal yang dia lakukan" yakni yang baik maupun yang tidak baik karena ahli tauhid pasti masuk surga. Bisa pula makna "sesuai dengan amal yang dia lakukan" yakni penduduk surga masuk menurut amal masing-masing sesuai dengan derajat mereka.
قال القاضى عياض : ما ورد فى حديث عبادة يكون مخصوصاً لمن قال ما ذكره صلى الله عليه وسلم وقرن بالشهادتين حقيقة الإيمان والتوحيد الذي ورد في حديثه فيكون له من الأجر ما يرجح على سيئاته ويوجب له المغفرة والرحمة ودخول الجنة لأول وهلة .
Berkata al Qodhi 'Iyadh, apa yang tercantum dalam hadits Ubadah dikhususkan untuk orang yang mengucapkan apa yang disabdakan oleh Nabi saw dan dia menyandingkan dua kalimat syahadat dengan hakikat iman dan tauhid, yang tercantum dalam haditsnya tersebut, maka dia meraih pahala yang lebih berat dibandingkan dengan keburukan-keburukannya dan menyebabkannya pasti meraih ampunan dan rahmat Allah serta masuk surga sejak awal.
Disalin secara bebas dari buku Fathul Majid.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion