[ الفصل الأول في الكبر ]
Pembahasan Tentang Takabur
قال الله تعالى: {سأصرف عن آياتي الذين يتكبرون في الأرض بغير الحق} [الأعراف:146] وقال: {إنه لا يحب المستكبرين}[النحل:23].
Allah ta'ala berfirman, "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar" (al a'raf ) "sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (an nahl)
وفى الحديث الصحيح من أفراد مسلم، أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال: " لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر".
Dalam hadits shahih yg diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullah saw bersabda, "tidak akan masuk surge orang yang di dalam hatinya ada takabur sekalipun seberat dzarrah"
وفى "الصحيحين" عنه صلى الله عليه وآله وسلم قال: "قالت النار: أوثرت بالمتكبرين".
Di dalam ash-shahihain diriwayatkan dari Rasululllah saw, beliau bersabda," Neraka berkata: Aku diistimewakan karena berpenghuni orang-orang yang sombong." (Bukhari Muslim)
وعنه صلى الله عليه وآله وسلم أنه قال: " يحشر الجبارون والمتكبرون يوم القيامة في صورة الذر، يطؤهم الناس لهوانهم على الله عز وجل".
Beliau juga bersabda, "orang-orang yang lalim dan sombong akan dihimpun pada hari kiamat dalam rupa bentuk semut. Orang-orang menginjak-injak mereka karena kehinaan diri mereka di hadapan Allah azza wajalla (diriwayatkan at tirmidzi, Ahmad, al baghawi dan Ibnul Mubarak)
وقال سفيان بن عيينة رحمة الله : من كانت معصيته في شهوة، فارج له التوبة، فإن آدم عليه السلام عصى مشتهيا فغفر له، فإذا كانت معصيته من كبر، فاحش عليه اللعنة، فإن إبليس عصى مستكبراً فلعن.
Berkata Sofyan bin Uyainah rahimahullah, "Siapa yang kerdurha-kaannya karena suatu nafsu, maka saya berharap dia segera bertaubat sebab Adam juga durhaka karena terlena oleh nafsu, lalu dosanya diampuni. Tapi jika kedurhakaannya karena takabur, maka hendaklah dia takut terhadap laknat, sebab iblis durhaka karena dia sombong, lalu diapun dilaknat.
وفى "الصحيحين" : أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال: " من جر ثوبه خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة، فقال أبو بكر: يارسول الله إن أحد شقي إزاري ليسترخي، إلا أن أتعاهد ذلك منه؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : " لست ممن يصنعه خيلاء".
Di dalam ash shahihain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang menjulurkan kain bajunya karena congkak, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." Abu Bakar berkata, "wahai Rasulullah, salah satu belahan kain mentelku ada yang menjulur. Hanya saja aku menyelamatkan diri dari yang demikian itu." Rasulullah saw bersabda, "engkau bukan termasuk orang-orang yang melakukannya karena congkak." (Bukhari Muslim)
واعلم: أن الكبر خلق باطن تصدر عنه أعمال هي ثمرته، فيظهر على الجوارح، وذلك الخلق هو رؤية النفس على المتكبر عليه، يعنى يرى نفسه فوق الغير في صفات الكمال، فعند ذلك يكون متكبراً.
Ketahuilah bahwa takabur itu merupakan akhlak batin yang muncul karena amal, yang berarti takabur merupakan buah dari amal, lalu tampak dalam tindakan anggota badan. Akhlaq ini merupakan hasrat untuk menampakkan diri dihadapan orang yang akan disombongi, agar dia terlihat lebih hebat dari yang lain, dengan memiliki sifat-sifat kesempurnaan. Pada saat itulah dia menjadi orang yang sombong.
وإنما صار حجاباً دون الجنة، لأنه يحول بين العبد وبين أخلاق المؤمنين، لأن صاحبه لا يقدر أن يحب للمؤمنين ما يحب لنفسه،
Dan sesungguhnya takabur akan menjadi penghalang jalan ke surge, karena takabur ini akan menghalangi seseorang dengan sifat orang-orang mukmin, karena orang yang sombong tidak mampu mencintai bagi orang-orang mukmin apa yang dicintai bagi dirinya sendiri.
فلا يقدر على التواضع، ولا على ترك الحقد والحسد والغضب، ولا على كظم الغيظ وقبول النصح، ولا يسلم من الازدراء بالناس واغتيابهم. فما من خلق ذميم إلا وهو مضطر إليه.
Dia tidak sanggup tawadhu, tidak meninggalkan dengki, iri dan benci, tidak mampu menahan amarah dan menerima nasihat, tidak mau menghentikan penghinaan dan pelecehannya terhadap oranglain. Tidak ada mahluk yang hina melainkan memang dia akan mencari-cari kehinaan itu.
ومن شر أنواع الكبر ما يمنع من استفادة العلم ، وقبول الحق، والانقياد له.وقد تحصل المعرفة للمتكبر ، ولكن لا تطاوعه نفسه على الانقياد للحق،
Diantara keburukan takabur adalah perasaan tidak mau mencari ilmu, tidak perlu menerima kebenaran dan tidak perlu tunduk kepada kebenaran. Bisa saja pemahaman didapatkan orang yang sombong, tapi dia tetap tidak mau membuat dirinya tunduk kepada kebenaran.
كما قال تعالى: {وجحدوا بها واستيقنتها أنفسهم ظلماً وعلواً} [النمل: 14] {فقالوا أنؤمن لبشرين مثلنا} [المؤمنون :47] {إن أنتم إلا بشر مثلنا} [إبراهيم :10]
Sebagaimana firman Allah, "dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongan mereka, padahal hati mereka meyakininya" (an naml). "Dan mereka berkata apakah patut kita percaya kepada dua orang manusia seperti kami juga."
"Kalian tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga" (Ibrahim)
وقد شرح رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم الكبر فقال: " الكبر: بطر الحق وغمط الناس". ومعنى غمط الناس" الازدراء بهم، واستحقارهم. ويروى: غمص الناس بمعنى غمط الناس.
Rasulullah saw telah menjelaskan takabur dengan bersabda, "takabur itu adalah mengabaikan kebenaran dan melecehkan manusia".
disarikan secara bebas dari Mukhtashar Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah al Maqdisy