Dari Anas ra berkata. Rasulullah saw bersabda :
" ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان : أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله ، وأن يكره أن يعود في الكفر بعد إذ أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف بالنار "
"tiga perkara yang barangsiapa ketiga perkara tersebut pada dirinya niscaya dia merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari pada selain keduanya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah semata, dan dia membenci kembali kepada kekufuran setelah Allah mengeluarkan-nya darinya sebagaimana di membenci jika dicampakkan kedalam neraka"(Bukhari-Muslim)
وفي رواية : لا يجد أحد حلاوة الإيمان حتى يحب المرء لا يحبه إلا لله ... إلخ .
Dalam riwayat lain disebutkan, "seseorang tidak akan merasakan manisnya iman sehingga ....." dan seterusnya
Barangsiapa ketiga perkara tersebut ada pada dirinya maksudnya secara sempurna
وجد بهن حلاوة الإيمان الحلاوة هنا هي التي يعبر عنها بالذوق لما يحصل به من لذة القلب ونعيمه وسروره وغذائه ، وهي شئ محسوس يجده أهل الإيمان في قلوبهم .
Niscaya dia merasakan manisnya iman. Manis dalam hal ini digunakan untuk mengungkapkan rasa, berupa kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan hati. Ia adalah sesuatu yang nyata yang dirasakan oleh ahli iman di dalam hati mereka.
قال السيوطي رحمه الله في التوشيح : وجد حلاوة الإيمان فيه استعارة تخييلية . شبه رغبة المؤمن في الإيمان بشئ حلو، وأثبت له لازم ذلك الشئ ، وأضافه إليه .
AsSuyuthi rahimahullah berkata dalam atTausyih: Dia merasakan manisnya iman, didalam kalimat ini terdapat ungkapan isti'arah takhyiliyah, dimana Nabi saw menyamakan kecintaan seorang Mukmin terhadap keimanan dengan sesuatu yang manis dan beliau menetapkan konsekuensi dari sesuatu itu dan menisbatkan kepadanya.
وقال النووي: معنى حلاوة الإيمان استلذاذ الطاعات وتحمل المشاق وإيثار ذلك على أغراض الدنيا ، ومحبة العبد لله بفعل طاعته وترك مخالفته . وكذلك الرسول صلى الله عليه وسلم .
anNawawi berkata, "makna manisnya iman adalah merasakan kelezatan dalam menunaikan ketaatan, sabar dalam menjalani kesulitan dan lebih mementingkan hal itu daripada kesenagan dunia. Cinta seorang hamba kepada Allah adalah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seperti itu pula cinta kepada Rasulullah saw.
قال يحيى بن معاذ : حقيقة الحب في الله : أن لا يزيد بالبر ولا ينقص بالجفاء .
Yahya bin Mu'adz berkata, "Hakikat cinta karena Allah adalah cinta yang tidak bertambah karena adanya kebaikan dan tidak berkurang karena sebaliknya"
أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما يعني بالسوى : ما يحبه الإنسان بطبعه ، كمحبة الولد والمال والأزواج ونحوها . فتكون أحب هنا على بابها .
Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada selain keduanya. Yang dimaksud dengan selain disini adalah apa yang dicintai seseorang dengan taviatnya, seperti cinta kepada anak, harta, suami atau istri dan sepertinya. Maka kata (ahabba) disini penggunaannya tepat.
وقال الخطابي : المراد بالمحبة هنا حب الاختيار لا حب الطبع كذا قال .
Al Khathabi berkaya, "yang dimaksud dengan cinta disini adalah cinta sukarela bukan cinta tabiat"
وأما المحبة الشركية التي قد تقدم بيانها فقليلها وكثيرها ينافي محبة الله ورسوله وفي بعض الأحاديث
Adapun cinta syirik yang telah dijelaskan maka sedikit dan banyaknya menafikan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam sebagian hadits :
"أَحِبُّوا اللهَ بكلِّ قلوبِكم"
Cintailah Allah dengan seluruh hatimu
فمن علامات محبة الله ورسوله : أن يحب ما يحبه الله ويكره ما يكرهه الله ، ويؤثر مرضاته على ما سواه ، ويسعى في مرضاته ما استطاع ، ويبعد عما حرمه الله ويكرهه أشد الكراهة ، ويتابع رسوله ويمتثل أمره ويترك نهيه ، كما قال تعالى : ' 4 : 80 '
Diantara tanda cinta kepada Allah dan Rsul-Nya adlah seseorang mencintai apa yang Allah cintai, membenci apa yang Dia benci, mendahulukan ridhna-Nya atas selainnya, berusaha meraih ridha-Nya semampumungkin, menjauhi apa yang Allah haramkan dan membencinya dengan sangat, mengikuti Rasul-Nya, menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangannya, sebagaimana Allah ta'ala berfirman,
" من يطع الرسول فقد أطاع الله "
"Barangsiapa yang menaati Rasul sesungguhnya dia telah menaati Allah"
فمن آثر أمر غيره على أمره وخالف ما نهى عنه ، فذلك أحب الله وأطاعه أحب الرسول وأطاعه . ومن لا فلا ، كما في آية المحنة ، ونظائرها . والله المستعان .
Maka barangsiapa mementingkan perintah selainnya atas perintahnya dan melanggar apa yang dia larang, Siapa yang mencintai Allah dan menaati-Nya niscaya dia akan mencintai Rasulullah saw dan menaatinya. Siapa yang tidak demikian maka dia tidak, sebagaimana dalam ayat ujian, dan ayat-ayat lain yang serupa. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
قال شيخ الإسلام رحمه الله تعالى : أخبر النبي صلى الله عليه وسلم أن هذه الثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان . لأن وجود الحلاوة للشئ يتبع المحبة له
Syaikhul Islam rahimahullah berkata: "Nabi saw mengabarkan tiga perkara ini, barangsiapa memilikinya, niscaya dia akan merasakan manisnya iman, sebab adanya rasa manis untuk sesuatu itu karena adanya kecintaan kepadanya.
فمن أحب شيئاً واشتهاه ، إذا حصل له مراده فإنه يجد الحلاوة واللذة والسرور بذلك ، واللذة أمر يحصل عقيب إدراك الملائم الذي هو المحبوب أو المشتهى .
Siapa yang mencintai sesuatu dan berhasrat kepadanya, lalu dia berhasil mendapatkannya, maka dia akan merasakan manis, kenikmatan dan kesenangan dengan itu. Dan kesenangan adalah perkara yang terwujud setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu apa yang dicintai dan dihasratkan.
قال : فحلاوة الإيمان المتضمنة للذة والفرح تتبع كمال محبة العبد لله . وذلك بثلاثة أمور : تكميل هذه المحبة وتفريغها ، ودفع ضدها .
Syaikhul Islam melanjutkan, manisnya iman mengandung kenikmatan dan kebahagiaan mengikuti kesempurnaan cinta seorang hamba kepada Allah, dan hal itu dapat terwujud dengan tiga perkara: menyempurnakan cinta tersebut, memurnikannya dan menghindari lawannya.
فتكميلها أن يكون الله ورسوله أحب إلى العبد مما سواهما ، فإن محبة الله ورسوله لا يكتفى فيها بأصل الحب ، بل أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما .
Menyempurnakan cinta berarti seorang hamba lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya, sebab cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak cukup hanya sekedar cinta, akan tetapi Allah dan RasulNya harus lebih dicintai daripada selain keduanya
قلت : ومحبة الله تعالى تستلزم محبة طاعته ، فإنه يحب من عبده أن يطيعه . والمحب يحب ما يحبه محبوبه ولا بد .
Saya (pensyarah) berkata, Cinta kepada Allah ta'ala menuntut cinta kepada ketaatan kepada-Nya, karena Allah mencintai ketaatan dari hamba-Nya, dan sang pencinta akan mencintai apa yang dicintai oleh yang dicintainya dan itu pasti.
ومن لوازم محبة الله أيضاً : محبة أهل طاعته ، كمحبة أنبيائه ورسله والصالحين من عباده . فمحبة ما يحبه الله ومن يحبه الله من كمال الإيمان .
Diantara tuntutan cinta kepada Allah adalah mencintai orang-orang yang menaati-Nya, seperti mencintai para nabi, para rasul, dan orang-orang shaleh dari hamba-hamba-Nya. Mencintai apa dan siapa yang Allah cintai termasuk kesempurnaan iman.
قال : وتفريغها . أن يحب المرء لا يحبه إلا لله ، قال : ودفع ضدها أن يكره ضد الإيمان كما يكره أن يقذف في النار . انتهى .
Syaikhul Islam berkata, memurnikannya berarti dia mencintai seseorang hanya karena Allah. Beliau melanjutkan, menghindari lawannya adalahmembenci lawan iman seperti dia membenci jika dimasukkan ke dalam api neraka. selesai
أحب إليه مما سواهما فيه جمع ضمير الله تعالى وضمير رسوله صلى الله عليه وسلم:
Lebih dicintainya daripada selain keduanya, disini terdapat penggabung-an dhamir Allah ta'ala dan dhamir Rasulullah saw.
أنه ثنى الضمير هنا إيماء إلى أن المعتبر هو المجموع المركب من المحبتين ، لا كل واحدة فإنها وحدها لاغية .
Bahwa disini Nabi saw menyebutkan dhamir mutsanna sebagai isyarat bahwa yang shahih adalah kumpulan yang tersusun dari dua cinta bukan sendiri-sendiri, sebab jika ia sendiri, maka ia tidak berarti.
كما يكره أن يقذف في النار أي يستوى عنده الأمران . وفيه رد على الغلاة الذين يتوهمون أن صدور الذنب من العبد نقص في حقه مطلقاً وإن تاب منه . والصواب : أنه إن لم يتب كان نقصاً وإن تاب فلا،
Sebagaimana dia membenci jika dicampakkan kedalam api neraka, yakni dua perkara tersebut baginya adalah sama. Ini mengandung bantahan terhadap orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan yang menyatakan bahwa terjadinya dosa dari seorang hamba merupakan kekurangan pada dirinya walaupun yang bersangkutan telah bertaubat. Yang benar adalah jika dia tidak bertaubat maka ia merupakan kekurangan dan jika dia bertaubat maka bukan kekurangan.
ولهذا كان المهاجرون والأنصار رضي الله عنهم أفضل هذه الأمة مع كونهم في الأصل كفاراً فهداهم الله إلى الإسلام ، والإسلام يمحو ما قبله ، وكذلك الهجرة .
Oleh karena itu orang-orang muhajirin dan anshar adalah generasi terbaik
ummat ini walaupun sebelum itu mereka adalah orang-orang yang kafir, lalu Allah membimbing mereka kepada Islam, dan Islam menghapus apa yang sebelumnya, demikian juga hijrah.
وفي رواية : لا يجد أحد هذه الرواية أخرجها البخاري في الأدب من صحيحه .
Dalam riwayat lain disebutkan, seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, riwayat ini diriwayatkan oleh alBukhari dalam kitabnya al Adab dari shahihnya.
ولفظها : لا يجد أحد حلاوة الإيمان حتى يحب المرء لا يحبه إلى لله ، وحتى أن يقذف في النار أحب إليه من أن يرجع إلى الكفر بعد إذ أنقذه الله منه ، وحتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما .
Lafadznya "seseorang tidak akan merasakan manisnya iman sehingga dia mencintai seseorang kecuali karena Allah, sehingga dicampakkannya ia ke dalam api neraka lebih dia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya darinya, dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya."
وقد تقدم أن المحبة هنا عبارة عما يجده المؤمن من اللذة والبهجة والسرور والإجلال والهيبة ولوازم ذلك، قال الشاعر :
Dan telah dijelaskan bahwa cinta disini adalah ungkapan dari apa yang dirasakan oleh seorang mukmin berupa kenikmatan, kebahagiaan, kesenangan, kehormatan, kewibawaan dan konsekuensi dari hal itu. Seorang penyair berkata:
أهابك إجلالاً . وما بك قدرة على ، ولكن ملء عين حبيبها
Aku segan kepadamu karena aku menghormatimu, padahal kamu tidak memiliki kekuatan atasku, namun cintanya memenuhi mata.
Disarikan secara bebas dari Buku Fathul Majid