Janji Ketaatan Kepada Allah



Tadabbur surat al baqarah ayat ke 28 dan surat al fath ayat ke 10

إن الذين يبايعونك إنما يبايعون الله يد الله فوق أيديهم فمن نكث فإنما ينكث على نفسه ومن أوفى بما عاهد عليه الله فسيؤتيه أجرا عظيما
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu, Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah, tangan Allah di atas tangan mereka, Maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri, dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

Pemahaman Kalimat

suatu ikatan yang disertai dengan adanya transaksi, membuat janji dan membuat akad pada sebuah transaksi.
بَايَعَ : مُبَايَعَةً، و بِيَاعًا: عَقْدُ مًعًهُ البَيْعِ، بَايَعَهُ فُلاَنًا على كَذا: عَهَدَهُ  وَ عَقَدَهُ عليهِ       

melanggar suatu ikatan, perjanjian, sumpah atau bai’ah. Melemparkannya.
نَكَثَ – يَنْكُثُ – نَكْثًا : نَقَضَ الحَبْلَ وَ العَهْدَ أو اليَمِيْنَ أوِ البَيْعَةَ. نَبَذَها

menepati janji, kata aufa diambil dari kata wafa...., menyempurnakan. Menampakkan kesungguhannya dalam memberikan kabar yang didengar telinganya
أوفى بِالوَعْدِ و العَهْدِ – وَفَى – يَفِى – وَفَاءً وَ وَفْيًا : تَمَّ 
أَوفَى اللهُ بِأُذُنِهِ : أَظْهَرُ صِدْقَهُ فِي إِخْبارِهِ عمَّا سَمِعَتْ أُذُنُهُ 

membuat janji, memberinya janji, (‘ahada dari kata ‘ahida – ya’hadu – ‘ahdan memberinya janji dan berpesan untuk menjaganya.
عاهدهُ : أَعْهَدَهُ، أَعْطَاهُ عَهْدًا وَهُوَ مِنْ عَهِدَ – يَعْهَدُ – عَهْدًا : أَلْقَى إِلَيْهِ العَهْدَ وَ أَوْصَاهُ بِحِفْظِهِ

Kandungan Makna Janji Setia Dalam Ayat Ini

A. Janji setia para sahabat dalam peristiwa bai'atur ridhwan.
Abu Abdullah al Qurthubi berpendapat bahwa peristiwa ini terkait dengan janji setia para sahabat pada peristiwa bai'atur ridhwan. Al Imam Ibnu Katsir menuliskan dalam tafsirnya,
هي بيعة الرضوان وكانت تحت شجرة سمرة بالحديبية وكان الصحابة رضي الله عنهم الذين بايعوا رسول الله صلى الله عليه وسلم يومئذ قيل ألفا وثلاث مئة وقيل وأربع مئة وقيل وخمس مئة والأوسط أصح
ini adalah bai’atur ridhwan, yang mana peristiwa tersebut terjadi dibawah pohon Sumrah di Hudaibiyah, dan pada saat itu para sahabat radhiyallahu anhum berbai’at kepada Rasulullah SAW, dan dikatakan bahwa waktu itu jumlah mereka 1300, dikatakan juga 1400 dan dikatakan juga 1500 dan yang lebih benar adalah yang tengah-tengahnya…Ibnu Katsir)
Pendapat ini juga dikemukakan oleh ats Tsa'laby,
يريد في بيعة الرضوان وهي بيعةالشجرة حين أخذ رسول الله  صلى الله عليه وسلم الأهبة لقتال قريش لما بلغه قتل عثمان بن عفان رسوله إليهم  وذلك قبل أن ينصرف من الحديبية  وكان في ألف وأربعمائة
yang dimaksudkan ayat tersebut adalah pada peristiwa bai’atur ridhwan, yaitu janji setia di bawah pohon ketika Rasulullah SAW mulai bersiap untuk memerangi kaum quraisy, dan kejadian itu sebelum beliau bertolak dari Hudaibiyah dan mereka pada saat itu berjumlah 1400 orang…Abu Zaid 'Abd ar Rahman ibn Muhammad ats Tsa'laby)

B. Berjuang di jalan Allah hingga akhir hayat
Dikemukakan oleh para mufassir tentang pemaknaan janji setia dalam ayat ini adalah juga terkait dengan kesetiaan untuk mengangkat senjata, berjuang bersama Rasulullah saw dalam menegakkan kalimatullah hingga akhir hayat.
Ibnu Abi Hatim benar-benar telah berkata, berkata kepada kami Ali bin al Husain, berkata kepada kami al Fadhlu bin Yahya al Anbary, berkata kepada kami Ali bin Bakar, ia dari Abi Hurairah ra, ia berkata “bersabda Rasulullah saw,
من سل سيفه في سبيل الله فقد بايع الله
Barangsiapa yang mencabut (menarik) pedangnya untuk berperang di jalan Allah maka ia benar-benar telah berjanji setia dengan Allah.” …Ibnu Katsir)
يقول تعالى ذكره لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم إن الذين يبايعونك بالحديبية من أصحابك على أن لا يفروا عند لقاء العدو ولا يولوهم الأدبار
berfirman Allah ta’ala dengan menyebutkan kepada nabi Muhammad SAW bahwa sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu – wahai Muhammad – dari para sahabatmu itu dengan perjanjian Hudaibiyah hendaknya mereka itu tidak lari ketika bertemu dengan musuh dan janganlah kamu membelakangi mereka /mundur. …ibnu Jarir ath Thobari)
Imam ats Tsa'laby berkata,
وبايعهم  صلى الله عليه وسلم  على الصبر المتناهي في قتال العدو إلى أقصى الجهد
Dan kemudian mereka berbaiat kepada Rasulullah SAW untuk senantiasa bersabar dan berjuang sampai pada puncaknya dalam memerangi musuh. Hingga Salamah Ibnul Akwa dan yang lainnya berkata,
 بايعنا رسول الله  صلى الله عليه وسلم  على الموت
“Kami telah berjanji untuk mati kepada Rasulullah SAW”. Dan berkata pula Abdullah ibn Umar dan Jabir ibn Abdullah,
بايعنا رسول الله  صلى الله عليه وسلم  على أن لا نفر
 “Kami telah berbai’at kepada Rasulullah SAW untuk tidak melarikan diri." …Abu Zaid 'Abd ar Rahman ibn Muhammad ats Tsa'laby)

C. Jual beli
Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada Allah, pada hakikatnya telah menjual jiwa dan hartanya kepada Allah dan Allah membelinya dengan surga.
Imam ats Tsa'laby berpendapat,
والمبايعة في هذه الآية مفاعلة من البيع لأن الله تعالىاشترى منهم أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة ومعنى إنما يبايعون الله إن صفقتهم إنما يمضيها ويمنح الثمن الله تعالى
Dan janji setia pada ayat ini adalah suatu perbuatan dalam urusan jual beli, karena sesungguhnya Allah ta’ala membeli harta dan jiwa mereka dengan surga, dan maksud (maka sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah) adalah bahwasanya ketika mereka telah bersepakat dengan Allah maka berarti telah berlakulah perjanjian itu, dan Allah ta’ala akan memberikan jaminan atas semua itu. …Abu Zaid 'Abd ar Rahman ibn Muhammad ats Tsa'laby)
فهو تعالى هو المبايع بواسطة رسول الله صلى الله عليه وسلم كقوله تعالى     إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا في التوراة والإنجيل والقرآن ومن  أوفى  بعهده  من  الله  فاستبشروا ببيعكم  الذي بايعتم به وذلك هو الفوز العظيم
dan Allah ta’ala adalah pembai’at dengan Rasulullah saw sebagai perantaranya, sebagaimana firman Allah ta’ala (sesungguhnya Allah ta’ala telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh (itulah telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar QS 9:111). …Ibnu Katsir)

D. Tunduk dan patuh kepada Allah
Berjanji setia kepada Allah juga mengandung makna, menepati janji keimanan kepada Allah…Abu Abdullah al Qurthubi) dan ketundukan serta kepatuhan kepada-Nya.
Sebuah riwayat dalam tafsir al Qur'anul 'Adzhim: Berkata kepada kami ayahku, berkata kepada kamu Yahya bin alMughirah, mengabarkan kepada kami jarir ia dari Abdullah bin Khatsim, ia dari Sa'id bin Jabir, ia dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw berkata pada sebuah batu,
والله ليبعثنه الله عز وجل يوم القيامة له عينان ينظر بهما ولسان ينطق به ويشهد على من استلمه بالحق فمن استلمه فقد بايع الله
Demi Allah tidaklah Allah membangkitkannya pada hari kiamat melainkan baginya sepasang mata yang dapat melihat dengan keduanya, dan lisan yang ia dapat berkata dengannya dan ia akan menyaksikan siapa saja yang patuh kepada Allah dengan benar, maka barangsiapa yang tunduk patuh kepada Allah maka ia benar-benar telah berjanji setia kepada Allah. …Ibnu Katsir)

Kandungan Makna Tangan Allah Atas Tangan Mereka

A. Allah adalah permulaan segala sesuatu
Sebagaimana dikemukakan oleh imam al Baidhowi,
حال أو استئناف مؤكد له على سبيل التخييل
menjelaskan bahwa Allah adalah permulaan segala sesuatu, dan ini adalah penguat /ta’kid bagi Allah terhadap upaya-upaya pengkhayalan dzat Allah. …Nashirudin Abi Said al Baidhowi)

B. Berbagai ganjaran dari Allah atas amal mereka untuk menepati janji.
Sebagaimana beberapa pengertian yang tertera dalam beberapa kitab tafsir,
يده في الثواب فوق أيديهم في الوفاء
tangan Allah adalah pahala (diatas tangan mereka) atas kesempurnaan mereka dalam menepati janjinya.
 ويده في المنة عليهم بالهداية فوق أيديهم في الطاعة
Dan dikatakan juga bahwa tangan Allah adalah karunia yang berupa petunjuk yang telah Allah berikan kepada mereka, (diatas tangan mereka) atas ketaatan mereka.
 وقال الكلبي  معناه نعمة الله عليهم فوق ما صنعوا  من البيعة
Al Kalby berkata bahwa maksud tangan Allah atas tangan mereka adalah nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka atas apa yang telah mereka perbuat terhadap janji setia itu.
 وقال ابن كسيان  قوة الله ونصرته فوق قوتهم ونصرتهم    
Ibnu Kisyan berkata bahwa maksud tangan Allah di atas tangan mereka adalah kekuatan Allah dan pertolongan-Nya diatas kekuatan dan pertolongan mereka. …Abu Abdullah al Qurthubi)
قوة الله فوق قوتهم في نصرة رسوله صلى الله عليه وسلم لأنهم إنما بايعوا رسول الله صلى الله عليه وسلم على نصرته على العدو
kekuatan Allah berada di atas kekuatan mereka tatkala mereka menolong RasulNya Muhammad SAW, karena sesungguhnya mereka itu telah berbai’at kepada Rasulullah SAW untuk membantunya melawan musuh. …ibnu Jarir ath Thobari)
يد الله     قال جمهور المتأولين اليد بمعنى النعمة إذ نعمة الله في نفس هذه المبايعة لما يستقبل من محاسنه
Allah ta’ala berfirman (yadullaha) pendapat jumhur ahli ta’wil bahwa kata (al yadu) bermakna suatu kenikmatan tatkala Allah memberikan kenikmatan pada jiwa yang telah berbai’at kepada-Nya sebagaimana ia akan menerima segala kebaikan bai’at itu sendiri.
وقيل المعنى قوة الله فوق قواهم في نصرك    وقيل بالثواب وقيل يد الله في المنة عليهم فوق أيديهم في الطاعة عند المبايعة
adalah kekuatan Allah berada diatas kekuatan mereka dalam menolongmu. Dikatakan juga anugerah yang diberikan oleh Allah kepada mereka atas ketaatan mereka ketika berbaiat. …Abu Zaid 'Abd ar Rahman ibn Muhammad ats Tsa'laby)

C. Kebersamaan Allah dan Kemenangan yang besar bagi orang-orang yang berjanji setia kepada Allah.
Menurut al Imam Ibnu Katsir makna tangan Allah di atas tangan mereka adalah, Allah hadir bersama mereka,
أي هو حاضر معهم يسمع أقوالهم ويرى مكانهم ويعلم ضمائرهم وظواهرهم فهو تعالى هو المبايع بواسطة رسول الله صلى الله عليه وسلم
maksudnya adalah hadirnya Allah bersama mereka, yang mendengarkan perkataan mereka, yang melihat keadaan mereka, yang mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka tampakkan, dan Allah ta’ala adalah pembai’at dengan Rasulullah saw sebagai perantaranya.
Hal ini merupakan kemenangan yang besar, sebagaimana firman Allah ta'ala,
إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا في التوراة والإنجيل والقرآن ومن  أوفى  بعهده  من  الله  فاستبشروا ببيعكم  الذي بايعتم به وذلك هو الفوز العظيم( 9:111)
sesungguhnya Allah ta’ala telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh (itulah telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar.

Orang-orang yang mengingkari janji
Imam ath Thobari menjelaskan orang-orang yang mengingkari janjinya dalam peristiwa bai'atur ridhwan dengan beberapa sifat serta balasan yang akan mereka dapatkan,
فإنما ينكث على نفسه يقول فإنما ينقض بيعته لأنه بفعله ذلك يخرج ممن وعده الله الجنة
Barangsiapa yang melanggar janjinya kepadamu wahai Muhammad, membatalkannya, serta tidak membantumu melawan musuh-musuhmu dan mengingkari janjinya kepada rabbnya, maka perbuatan itu akan menyebabkan mereka keluar dari golongan yang Allah janjikan surga bagi mereka.
Demikian pula al Qurthubi menjelaskan akibat mereka yang mengingkari janji kepada Allah,
يرجع ضرر النكث عليه لأنه حرم نفسه الثواب وألزمها العقاب    
akibat bahaya melanggar janji itu akan kembali kepadanya karena sesungguhnya Allah mengharamkan pahala atas dirinya dan menggantinya dengan siksa.

Orang-orang yang menepati janji
Imam ath Thobari mensifati orang-orang yang menepati janji kepada Allah dengan dua karakter, bersabar ketika bertemu musuh-musuh serta bersabar bersama Rasulullah dan orang-orang beriman ketika mendapatkan kesulitan dengan menguatkan keimanan. Mereka inilah yang akan mendapatkan surga.
ومن أوفى بما عاهد الله عليه من الصبر عند لقاء العدو في سبيل الله ونصرة نبيه صلى الله عليه وسلم على أعدائه فسيؤتيه أجرا عظيما يقول فسيعطيه الله ثوابا عظيما وذلك أن يدخله الجنة جزاء له على وفائه بما عاهد عليه الله ووثق لرسوله على الصبر معه عند البأس بالمؤكدة من الأيمان     
barangsiapa yang  menepati janjinya kepada Allah dengan bersabar ketika bertemu musuh-musuh di jalan Allah dan menolong nabiyullah saw atas musuh-musuhnya (maka Allah akan memberinya pahala yang besar) maka Allah akan memberinya imbalan yang besar dan dengan demikian Allah akan memasukkannya kedalam surga sebagai imbalan atas kesetiaannya terhadap janjinya kepada Allah dan percaya kepada Rasul-Nya untuk bersabar bersamanya ketika berada dalam kesulitan degan menguatkan keimanannya.
Demikian pula ats Tsa'laby, al Qurthubi serta al Baidhowi berpendapat bahwa yang dimaksud pahala yang besar adalah surga.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion