Tafsir Surat An-Naba Ayat 31-36


Sigit Suhandoyo. Setelah kelompok ayat sebelumnya menerangkan keadaan neraka, sifat para pendusta dan azab bagi mereka, kelompok ayat ini menguraikan ganjaran orang-orang yang bertaqwa kepada Allah. Al-Qur’an menerangkan kedua hal yang bertolak belakang agar menjadi sarana perenungan bagi manusia dan memilih yang terbaik diantara kedua hal tersebut.

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (31) حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (32) وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (33) وَكَأْسًا دِهَاقًا (34) لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا (35) جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا (36)

(31)Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (32)(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. (33) dan gadis-gadis remaja yang sebaya. (34)dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). (35) Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta. (36)Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

Kebahagiaan Orang-Orang Bertaqwa. Sebenarnyalah orang-orang yang bertakwa mendapatkan keselamatan dan pembebasan dari neraka ke surga, serta memperoleh berbagai keadaan yang membahagiakan.

Musthafa Muslim mengemukakan, orang-orang yang bertaqwa adalah (الراسخون في الخوف) yaitu orang-orang yang mendalam rasa takutnya kepada Allah ta’ala, sehingga mereka menjaga dirinya untuk selalu mendapatkan keridho’an Allah degan perbuatan, perkatan dan keadaan mereka.  Menurut Buya Hamka, ketakwaan, jugaberarti usaha selalu memelihara hubungan yang baik dan mesra dengan Allah, sehingga hidup di dunia diatur dengan melaksanakan perintah Ilahi dan menjauhi apa yang dilarang. 

Kemenangan dan Keselamatan. Kata (مَفَازًا) berasal dari kata  (فوز ) yang berarti kemenangan, memperoleh kenikmatan, dan mendapatkan apa yang dicari, serta selamat dari neraka. Dikemukakan pula kata ini berasal dari (مَفَازَةٌ) mafazah, yaitu selamat dari padang pasir. Mafazah adalah ketika seseorang dapat keluar dari padang pasir sebagai pemenang. Tingkat kemenangan yang terendah adalah tidak mendapat kebinasaan, sedang yang tertinggi adalah mendapat kebajikan, demikian ungkap Asy-Sya’rawi. 

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (Ali Imran 185)

Kebun-Kebun dan Buah Anggur. Kata (حَدَائِقَ) merupakan bentuk jamak dari kata (حديقة) hadiqah, yaitu kebun. Abu Ja’far Ath-Thabari mengemukakan, bahwa hadiiqah adalah kebun yang terlindung yang dikelilingi oleh pagar dinding, karena hadiiqah itu sendiri berarti sesuatu yang dikelilingi.  Adapun penyebutan buah anggur menurut sebagian ulama tafsir hanyalah untuk menggambarkan suatu jenis buah yang dikenal oleh manusia dalam kehidupan dunia, hal ini untuk memudahkan manusia memahami, karena surga pada dasarnya adalah sesuatu yang ghaib.

Gadis-Gadis Remaja yang Sebaya. Kata (كَوَاعِبَ) merupakan bentuk jamak dari kata (كاعب) ka'ib. Menurut Buya Hamka, Ka'ib adalah gadis-gadis perawan muda yang baru tumbuh payudaranya.  Ayat ini menerangkan salah satu sifat bidadari yang senantiasa suci lahiriyah dan batiniyahnya. Baik dari kalangan wanita mukminah penghuni surga maupun mahluk yang Allah ciptakan khusus di surga. 

Gelas-Gelas yang Berisi Minuman. Menurut Asy-Sya’rawi  gelas-gelas di Surga berisi berbagai macam minuman, termasuk di dalamnya adalah Khamr. Namun tidak ada satupun minuman di dalam surga itu yang memabukkan, yang menyebabkan berkurangnya fungsi Akal. Sebab di dalam surga tidak ada pembicaraan yang sia-sia. Sebagaimana perkataan sia-sia yang terjadi di dunia karena kurangnya fungsi akal manusia.  

Demikianlah diantara kebahagiaan bagi orang-orang yang bertaqwa di surga kelak. Allah melimpahkan pemberiannya yang sangat banyak kepada mereka. Menurut sebagian ahli tafsir, penggunaan kata (حِسَابًا) menggambarkan sebuah situasi yang sangat mencukupi, yang tidak dapat lagi menerima tambahan. Wallahu a’lam bis showab.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion