Tafsir Surat An-Nazi’at ayat 20-26


Sigit Suhandoyo. Dalam kisah sebelumnya, Allah ta’ala memerintahkan Musa as untuk berdakwah kepada Fir’aun. Kemudian dalam penggal kisah ini, dituturkan bahwa dihadapan Fir’aun, Musa as memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Namun Fir’aun menganggap mukjizat dari Allah ta’ala hanyalah permainan sihir belaka. Fir’aun mengumpulkan para pembesar termasuk para penyihirnya untuk menantang Musa as. Kemudian ia memproklamirkan kepada kaumnya, bahwa dirinyalah Tuhan yang paling tinggi. Kisah ini ditutup dengan pemberitahuan bahwa Allah ta’ala mengazab Fir’aun.


فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى (20) فَكَذَّبَ وَعَصَى (21) ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى (22) فَحَشَرَ فَنَادَى (23) فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى (24) فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى (25) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى (26)

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". Maka Allah mengadzabnya dengan adzab di akhirat dan adzab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).


Ayatul Kubra; Mukjizat yang Besar. Kata (الْآيَةَ) dalam bahasa arab berarti (الْعَلَامَةُ وَالْجَمْعُ) yaitu tanda-tanda dan mengumpulkan (mukhtar as-shahah 1/27). Disebut sebagai ayat dalam al-Qur’an karena ayat itu mengumpulkan huruf. Sedangkan teks (الْآيَةَ) dalam ayat ke 20 ini diartikan sebagai (الْعَلَامَةُ) atau tanda-tanda. Mukjizat termasuk dari tanda-tanda nubuwwah, tanda-tanda keberadaan Allah ta’ala. Sementara penafsir menyebutkan bahwa (الْآيَةَ الْكُبْرَى) adalah (المعجزة العظمى) yaitu mukjizat besar. Mukjizat yang Allah berikan kepada Musa as untuk ditunjukkan kepada Fir’aun dalam peristiwa ini adalah tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular. 


Adapun sebagaimana kita ketahui, mukjizat besar yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw bagi ummatnya adalah al-Qur’an al-Karim. 

وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَلْ لِلَّهِ الْأَمْرُ جَمِيعًا

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah… (13:31)


Fir’aun: Akulah Tuhanmu yang paling tinggi. Fir’aun mendustakan dan mendurhakai, setelah mendapati tanda-tanda kenabian dan bukti keberadaan Allah ta’ala, yang ditunjukkan Musa as kepadanya. Dan memproklamirkan kepada kaumnya bahwa dirinyalah tuhan tertinggi bagi mereka.


Penafsir kontemporer Asy-Sya’rawi mengemukakan bahwa dengan demikian, Fir’aun telah melakukan dua kesalahan. Pertama, mendustakan Rasul dan mendurhakainya. Kedua, keberaniannya memposisikan diri sebagai tuhan (tafsir Asy-Sya’rawi 15/94).


Buya hamka menuturkan bahwa kekuasaan dapat menjadikan manusia sombong dan lupa daratan. Gila karena kekuasaan. Melihat tanah yang subur dan sungai Nil yang mengalir dan tidak ada raja lain yang berani menyanggah, dia merasa jadi tuhan; bahkan tuhan yang paling tinggi. Ditanamkan kepercayaan kepada rakyat bahwa dia adalah putera dari Dewi Matahari yang bemama Ra. (Tafsir al-Azhar 10/7878)

وَنَادَى فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَا قَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat (nya)? (43:51)

Kata (رَبُّ) rabb berarti pemilik dan pemelihara. Kata ini seakar kata dengan kata (تربية) tarbiyah, yaitu (إنشاء الشيء حالا فحالا إلى حدّ التمام) menjaga sesuatu tahap demi tahap menuju kesempurnaan kejadian dan fungsinya (al Mufradat fi Gharib al Qur’an, 336).


Adapun jika mengaitkan Allah sebagai Ar-Rabb, Sa’id Hawwa mengutip perkataan al wasithy bahwa “هو الخالق ابتداءً و المربّي غذاءً و الغافر أنتهاءً” Allah adalah Pencipta pada mulanya, Pemelihara setelah itu dan Pengampun pada akhirnya (al-Asas fi Tafsir 1/141)

  

Ibrah bagi orang-orang yang takut kepada Allah. Sesungguhnya kisah Musa a.s. bersama Fir'aun dan bala tentaranya merupakan pelaiaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan nasihat bagi orang yang mau mengambil nasihat. 


Dalam kisah ini dan penderitaan yang diberikan Allah kepada Fir'aun serta terwujudnya kemenangan bagi Musa a.s., terdapat sebuah pelajaran dan nasihat bagi orang yang takut kepada Allah. Di dalam kisah tersebut, terdapat penjelasan siksa yang setimpal serta sebab-sebabnya. Dengan kisah tersebut, jelaslah bagi setiap orang yang berakal pentingnya meninggalkan sifat membangkang perintah Allah SWT dan mendustakan para Nabi-Nya. Demikian juga, harus diketahui bahwa Allah SWT akan senantiasa menolong para Nabi, Rasul dan para pengikut mereka.


Adapun kata (نَكَالَ) pada ayat 25 berasal dari kata (نَكَلَ) yang berarti menghalangi atau mejadikan contoh untuk menakuti orang lain. sebagaimana dikemukakan oleh al-Alusi,

التعذيب الذي ينكل من رآه أو سمعه ويمنعه من تعاطي ما يفضي إليه

Siksaan dinamai demikian karena ia dapat menghalangi siapapun yang melihat ataupun mendengarnya serta mencegahnya untuk mengikuti hal yang menuntun kepada siksa tersebut (ruhul ma’ani 15/231). Wallahu a’lam bisshowab


Daftar Pustaka

  • Zanuddin al-Razi, Mukhtar Ash-Shahah, (Beirut: Al-Maktabah Al-‘Ashriyah, cet kelima, 1999)
  • Ar Raghib al Ashfahani, al Mufradat fi Gharib al Qur’an, (Damaskus: Daar al Qalam, 1412 H),
  • Sa’id Hawwa, al Asas fi Tafsir, (Yordania: Daar as Salam, 1405 H) 
  • Shihabuddin al-Alusi, Ruhul Ma’ani, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, cet pertama, 1415 H)
  • Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Singapura: Pustaka Nasional Singapura, 1989)
  • Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi, Tafsir Asy-Sya’rawi, (Medan: Duta Azhar, 2016)


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion